Yosep juga mengakui bahwa jika penanganan sampah tidak dilakukan dengan baik, maka akan ada dampak buruk bagi kesehatan masyarakat.
“Dampak buruknya adalah peningkatan masalah kesehatan, terutama bagi anak-anak dan lansia yang lebih rentan terhadap polusi udara akibat pembakaran sampah,” tambahnya.
Dengan adanya PBL ini, diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam program pengelolaan sampah yang lebih baik. Mahasiswa Unsil berencana untuk mengadakan berbagai kegiatan sosialisasi dan pelatihan tentang cara pemilahan dan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
“Kami ingin melibatkan masyarakat dalam setiap langkah, agar mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap lingkungan mereka sendiri,” kata Ersya. (CEP)