Tahu Cibuntu: Warisan Tak Benda yang Terus Menggugah

Tahu Cibuntu telah melewati zaman, dari generasi ke generasi. Seperti tradisi yang digali dan diperjuangkan, tahu ini masih bisa bertahan dalam keramaian pasar yang penuh kompetisi, dengan cita rasa yang tak lekang oleh waktu.

Muhamad Nizar, Jabar Ekspres.

SEJAK penetapan Tahu Cibuntu sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda oleh Pemprov Jawa Barat, Herman (43) yang telah bertahun-tahun menggeluti bisnis tahu di kawasan Cibuntu, tak bisa menyembunyikan perasaan campur aduk.

Pria yang kini melanjutkan usaha keluarga ini mendengar kabar tersebut dari teman-temannya, namun dia tidak terlalu memikirkan status baru ini. Baginya, hal yang lebih penting adalah bagaimana bisnis tahu yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kesehariannya tetap bisa bertahan.

Proses pembuatan Tahu Cibuntu yang legendaris ini sendiri telah mengakar dalam kehidupan masyarakat sekitar. “Ini mulai dari merendam kedelai, merebusnya, hingga proses pengolahan yang sederhana,” ujar Herman saat diwawancarai Jabar Ekspres, kemarin, mengenang perjalanan panjang usaha keluarga yang ia jalani.

BACA JUGA: Waspadai Lonjakan Gepeng dan PKL pada Momen Libur Panjang, Satpol PP Kota Bandung Bakal Lakukan Pengawasan

Proses pembuatan tahu di Cibuntu, Bandung, memang tidak jauh berbeda dengan cara pembuatan tahu pada umumnya, namun cita rasa khas yang ditawarkan memberikan keunikan tersendiri.

Kedua tangan Herman begitu terampil meremas adonan kedelai yang telah disaring, mencetaknya dalam bentuk kotak-kotak tebal, dan memasukannya ke dalam cetakan kayu. Tak ada mesin canggih di sini, semuanya dikerjakan dengan sentuhan tangan, penuh ketelitian dan cinta.

Namun dirinya tidak begitu mengetahui terlalu banyak soal penetapan warisan tak benda itu. Herman hanya mengharapkan yang terbaik bagi industri tahu untuk masa mendatang.

Karena baginya, penetapan Tahu Cibuntu sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) Jawa Barat, yang diumumkan pada awal Januari 2025, mungkin hanya selembar kabar.

BACA JUGA: Pedagang Pasar Baru Desak Sikap Tegas Perumda

“Harapannya tentu saja bisa lebih dikenal lagi, terutama ke luar daerah. Semoga saja bisa mendatangkan dampak positif,” jelas Eman dengan wajah penuh harapan. Sementara itu, ia tetap bertahan dengan cara tradisional, mempercayakan cita rasa asli tahu Cibuntu yang telah turun-temurun ini untuk tetap lestari.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan