JABAR EKSPRES – Pemerintah optimis bahwa Indonesia dapat menjaga pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen di tahun 2025. Hal itu diakui Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Bukan tanpa alasan, Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menyebut kondisi Indonesia yang tengah menghadapi ragam tantangan ekonomi global di tahun kemarin, namun mampu menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen menjadi alasan kepercayaan diri itu muncul.
Sepanjang tahun 2024 Indonesia menghadapi berbagai tantangan ekonomi, mulai dari volatilitas harga komoditas, suku bunga tinggi di sejumlah negara maju, serta pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang masih di bawah ekspektasi.
“Kita juga menghadapi tantangan perubahan iklim yang kita saksikan di banyak belahan dunia. Dengan ini, prospek ekonomi global diperkirakan masih di bawah level COVID, sekitar 3,2 persen. Tapi Indonesia masih mampu menjaga pertumbuhan ekonomi,” ujarnya baru-baru ini.
BACA JUGA:Sektor Jasa Keuangan Jawa Barat Yang Resilient untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Kemudian, kata dia, jika dibandingkan dengan negara tetangga, pertumbuhan ekonomi kita masih tergolong baik. Mengingat Thailand yang hanya tumbuh sebesar 3 persen dan Korea Selatan yang hanya tumbuh 1,5 persen.
Untuk itu, Airlangga meyakini bahwa pemerintah dapat menjaga pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen tahun ini, eiring dengan PMI manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) yang masih ekspansi. Hingga indeks konsumen dan indeks penjualan riil yang juga tumbuh positif.
“Kalau kita lihat dari indikasi PMI di bulan Desember, kita dalam pertumbuhan di mana ekspansi 51,2 persen. Selain itu, indeks konsumen serta indeks penjualan riil juga tumbuh positif,” paparnya.
Kendati begitu, ia pun tidak memungkiri akan ada sejumlah tantangan ekonomi dalam lima tahun ke depan, seiring dengan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan dapat mencapai 8 persen pada tahun 2028.
BACA JUGA:BPJPH Optimis Industri Halal Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Namun demikian, kata dia, jika seluruh pemangku kepentingan mau bekerja sama untuk mewujudkan peluang tersebut, bukan tidak mungkin hal itu tercapai mengingat saat ini posisi Indonesia cukup stabil.
“Jika melihat geopolitik, kawasan mana yang memberikan perdamaian dan stabilitas di luar ASEAN atau Indo Pasifik. Anda pasti tahu Eropa, mereka punya banyak masalah, masih punya banyak masalah dengan Ukraina. Dan tentu saja, di Timur Tengah, sejauh ini belum ada perdamaian. Dan dengan AS, saya pikir ketegangan di Kanada dan Meksiko akan meningkat,” beber Airlangga.