Bawa Tari Jaipong ke Panggung Internasional: Cerita Perjalanan Reva, Remaja Asal Cimahi yang Diundang Duta Besar Indonesia untuk Bosnia

JABAR EKSPRES – Di tengah arus modernisasi yang menggerus eksistensi budaya tradisional, seorang remaja asal Cimahi, Reva Nabila Putri, berhasil membuktikan bahwa seni tradisional masih memiliki tempat di hati generasi muda saat ini.

Bahkan, Reva membawa Tari Jaipong, seni asli Jawa Barat, hingga ke Sarajevo, Bosnia, dalam peringatan Hari Kemerdekaan RI di University of Sarajevo pada Oktober 2024 lalu.

Reva tampil memukau dalam acara Art Performance di University of Sarajevo, gadis berusia 18 tahun ini menjadi anggota termuda dari tim seni yang berangkat ke Bosnia.

Pengalaman itu tidak hanya membanggakan keluarganya, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa seni tradisional Indonesia masih mampu berbicara di panggung dunia.

Perjalanan Menuju Sarajevo

Kisah ini bermula ketika Reva mendapatkan informasi dari sang ayah tentang peluang untuk tampil di Eropa.

BACA JUGA:Workshop Tari Jaipong Tiga Warna Disambut Antusias Ratusan Koreografer

Reva yabg menempuh pendidikan di SMPN 2 Cimahi dan SMAN 2 Cimahi. Dari prestasinya selama bersekolah, tampaknya Universitas Pasundan (Unpas) melihat potensi besar dalam dirinya hingga akhirnya mengundangnya untuk tampil di Bosnia, Eropa.

“Ayah menyuruh saya mengirim video audisi untuk seleksi online oleh pihak Kementerian. Alhamdulillah, saya terpilih,” ujar Reva saat ditemui Jabar Ekspres, Rabu (15/1/2025).

Melalui ajang seni tahunan Unpas yang bertujuan merekrut siswa SMA untuk melanjutkan pendidikan, Reva berhasil menorehkan prestasi gemilang.

“Selama dua tahun berturut-turut, sering meraih juara pertama dalam kategori tari tunggal, mewakili sekolah,” kata Reva penuh rasa bangga.

Meski sempat bimbang antara fokus kuliah atau menerima undangan tersebut, Reva akhirnya memutuskan untuk berangkat ke Bosnia setelah mendapat restu dari ibunda.

“Awalnya galau 7 hari 7 malam itu, karena waktu itu bentrok dengan momen ospek kuliah. Tapi dengan dukungan ibu, saya memilih untuk ikut menari,” kenang Reva.

Latihan intensif dilakukan di Universitas Pasundan Bandung, di bawah arahan Rosikin wk. S.Sn.,M.Sn, seorang dosen tari.

BACA JUGA:Padepokan Muara Beres Gelar Workshop untuk Tari Jaipong Bajidoran dengan Lagu Kalaider

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan