JABAR EKSPRES – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku siap mengawasi program pembangunan satu juta rumah. Ia menegaskan bahwa program ini diperuntukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
“Dari pihak Qatar tertarik untuk membangun satu juta rumah untuk rumah rakyat ya, jadi bukan rumah kelas atas ya,” ujar Erick, dikutip Senin (13/1/2025).
Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) itu juga menyebut bahwa Qatar siap menggelontorkan dana untuk merealisasikan program ini.
Selanjutnya, program yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto itu, kata dia, akan dibangun di lahan yang berada di sekitar area kereta api. Yang merupakan lahan milik Kementerian BUMN.
BACA JUGA:Program 3 Juta Rumah, Menteri PKP Pede Investasi Luar Negeri Melonjak
Nantinya, Erick mengatakan bahwa program satu juta rumah ini akan dibangun dengan konsep hunian transit oriented development (TOD), yang terintegrasi dengan stasiun.
“Kita terbuka apakah dengan konsep TOD di samping-samping kereta api yang kita punya, kita hampir menjadikan delapan TOD. Nah ini kan bisa, silakan digarap gitu, lalu juga beberapa mungkin tanah BUMN yang memang lokasinya sudah di tengah kota,” papar ET.
Diketahui, Pemerintah Indonesia dan Qatar telah sepakat bekerja sama dan menandatangani memorandum of understanding (MoU), terkait dengan pendanaan program satu juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Adapun pendanaan ini dilakukan dengan skema Goverment to Goverment antara Indonesia dan Qatar.
BACA JUGA:Tingkatkan Kepemilikan Hunian Bagi Warga, Perkim Jabar Dukung Program 3 Juta Rumah
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPR Syaiful Huda menyambut baik keterlibatan Qatar sebagai investor guna mendukung target program 3 juta rumah yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Namun demikian, ia juga mengingatkan efek dari proyek kerja sama antar dua negara dalam proyek pembangunan satu juta rumah ini, jangan sampai membuat Jakarta mengalami kelebihan pasokan hunian.
Kemudian, ia berharap adanya kajian potensi pasokan dan permintaan terhadap pembangunan rumah, sehingga pasokan rumah tidak melebihi keputusan pasar.