Cimahi Fokuskan Perencanaan Pembangunan dan Stabilitas Ekonomi melalui FGD

Salah satu usulan yang menjadi perhatian adalah pengembalian kegiatan Program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), yang terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2022.

Menurut Ratih, masyarakat menginginkan adanya kegiatan PPM kembali untuk meningkatkan perekonomian, terutama di wilayah-wilayah yang membutuhkan perbaikan sarana dan prasarana.

“Kegiatan PPM ini sangat diperlukan, karena walaupun tujuannya sama, seperti meningkatkan perekonomian masyarakat, beberapa wilayah masih membutuhkan perubahan atau perbaikan,” katanya.

Ratih berharap kegiatan PPM dapat terealisasi pada tahun 2025 atau 2026 mendatang. Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa masih ada beberapa wilayah di Kelurahan Setiamanah yang belum memiliki MCK di rumah masing-masing. Untuk itu, mereka mengusulkan penyediaan MCK umum melalui kegiatan rutin.

BACA JUGA: Antisipasi Virus HMPV, Dinkes Cimahi Imbau Warga Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat

“Ada sekitar 4 atau 5 RW yang masih belum memiliki kantor RW, dan ini juga menjadi perhatian kita. Namun, kendala yang dihadapi adalah terbatasnya lahan yang tersedia untuk pembangunan,” ungkapnya.

Terkait dengan anggaran, Ratih menyebutkan bahwa biasanya pemerintah hanya menyediakan dana untuk pembangunan fisik, sementara lokasi untuk pembangunan fasilitas tersebut sering kali harus disediakan oleh RW melalui hibah atau pinjam pakai dari masyarakat.

“Ini menjadi tantangan, karena banyak wilayah yang padat penduduk dengan lahan terbatas,” jelasnya.

Ratih berharap agar tema pembangunan tahun 2025 yang fokus pada peningkatan ekonomi masyarakat dapat membawa perubahan nyata.

“Kami berharap usulan-usulan ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, mendorong perkembangan UMKM di wilayah ini, dan tentunya meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat, agar lebih sehat dan berdaya saing di era global ini,” pungkasnya. (Mong)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan