Kota di Priangan Timur Ini Jadi Terkenal di Jawa Barat Setelah Mekar dari Kabupaten Induknya

JABAR EKSPRES – Di tengah pesatnya perkembangan daerah di Jawa Barat, wilayah hasil pemekaran inj muncul sebagai salah satu kota yang menarik perhatian. Dulu, wilayah seluas 183,94 km² ini merupakan bagian dari Kabupaten Tasikmalaya.

Namun, pada 17 Oktober 2001, kota ini resmi berdiri sendiri setelah pemekaran yang diatur dalam UU Nomor 10 Tahun 2001. Sejak saat itu, kota ini tidak hanya dikenal sebagai daerah administratif, tetapi juga sebagai pusat kerajinan tangan yang memikat.

Wilayah ini bernama Kota Tasikmalaya, dikenal luas berkat produk-produk kerajinan tangannya yang berkualitas tinggi. Masyarakat setempat menghasilkan berbagai macam kerajinan, mulai dari kerajinan bambu, payung geulis, bordir, batik, mendong plait, kelom geulis, hingga kerajinan kayu.

BACA JUGA: Suasana Stasiun Bandung, Kiaracondong, dan Tasikmalaya Masih Ramai Melayani Penumpang Pasca Tahun Baru

Di antara semua produk tersebut, payung geulis menjadi ikon yang paling dikenal dan mencerminkan kekayaan budaya serta kearifan lokal kota ini. Setiap payung yang dihasilkan bukan hanya sekadar alat peneduh, tetapi juga karya seni yang mencerminkan ketelatenan dan kreativitas masyarakat Tasikmalaya.

Dengan jumlah penduduk yang mencapai 757.815 orang pada Desember 2024, Kota Tasikmalaya memiliki komposisi penduduk yang cukup seimbang. Terdiri dari 384.805 laki-laki (51%) dan 373.010 perempuan (49%), kota ini memiliki potensi sumber daya manusia yang besar.

Kota ini dibagi menjadi 10 kecamatan, yaitu Tawang, Tamansari, Purbaratu, Mangkubumi, Kawalu, Cipedes, Cihideung, Bungursari, Cibeureum dan Indihiang. Kecamatan Bungursari dan Purbaratu merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Indihiang dan Kecamatan Cibeureum, menunjukkan dinamika pertumbuhan wilayah yang terus berkembang.

BACA JUGA: Wujudkan Transporasi Inklusi, Daops 2 Bandung Fasilitasi Perjalanan Istimewa Paguyuban Tunadaksa Tasikmalaya

Kota Tasikmalaya tidak hanya terkenal dengan kerajinan tangannya, tetapi juga sebagai pusat kuliner di Priangan Timur. Berbagai makanan khas Sunda dan jajanan tradisional dapat ditemukan di sini, menjadikan kota ini sebagai tujuan wisata kuliner yang menarik bagi wisatawan. Banyak pengunjung yang datang untuk menjajal berbagai hidangan lezat, mulai dari nasi liwet, nasi TO (tutug oncom), nasi cikur (kencur), hingga berbagai jenis kue tradisional yang menggugah selera.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan