“Jadi posisi saya itu pulang ke Pasir Pogor. Terus ada teman motoran saya yang nongkrong disitu. Terus saya sapa, dan mereka juga menyambut baik karena kita satu kesukaan yang sama,” tambahnya.
Namun tak jauh dari tempat temannya berkumpul ada juga sekumpulan preman-preman yang kebetulan suka malak dan minum-minuman keras.
Kemudian preman tersebut tiba-tiba langsung menghampiri dirinya yang saat itu masih di atas motor.
“Terus mereka itu megang tangan saya. “Naon maneh, naon maneh,” otomatis lah pas tangan saya dipegang saya juga reflek nanya “aya naon (ada apa),” kata dia.
Lanjut Dadang, tanpa basa basi para preman itu tiba-tiba langsung memukulnya saat dirinya dalam keadaan tidak siap dan masih di atas motor.
“Jadi saya langsung dihajar pakai besi di telinga kanan. Terus saya jatuh, saya berdiri lagi, saya dihajar lagi, dihantam sama botol. Terus saya masih mencoba bertahan, dan terakhir saya dihajar sama kaya balok gitu lah sampai ke trotoar,” ungkapnya.
Setelah menerima pukulan, Dudung pun langsung kehilangan kesadaran akibat pemukulan itu.
“Dari situ saya gak inget apa-apa aja, yang saya sempat inget itu istri saya bilang “hayu ba ke motor, hayu ba ke motor,”. Terus anak saya juga teriak-teriak pas saya dipukulin,” terangnya.
Akibat kejadian itu, Dudung juga langsung dibawa ke Rumah Sakit Borromeus di Kota Bandung dan langsung ditangani.
“Terus itu saya ke igd RS Borromeus. Saya langsung ditangani dan dijait lah luka-lukanya. Kalau luka mah telinga, pelipis dalem, dahi, kepala ada benjol. Kalau istri saya cuma bibir. Sadis ini mah brutal,” terangnya.
Dirinya juga bersyukur saat ini banyak koneksi teman-temannya berusaha membantunya untuk meng up beritanya agar pelaku bisa segera ditemukan.
“Alhamdulilah baik dari komunitas musik, aktivis, selebgram, mereka langsung ngeblash berita ini. Karena memang saya kalau berteman dengan siapapun itu pakai hati. Alhamdulillah sekarang tiba-tiba ada yang mau mendampingi dari pengacara. Ada sebanyak lima pengacara yang mau mendampingi. Kita akan kawal terus kasus ini,” tuturnya.