Krisis Universitas Bandung: Mahasiswa Bersuara, Harapkan Mereda

NANDA, bukan nama sebenarnya, seorang mahasiswa D-3 semester 5 Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK), mengungkapkan betapa terganggunya proses perkuliahan.

Dari 10 mata kuliah yang dijadwalkan, sebagian besar belum berjalan karena banyak dosen berhenti mengajar akibat tak digaji selama lebih dari enam bulan. “Misalnya, mata kuliah Metode Penelitian, itu belum ada pertemuan penuh,” kata Nanda.

Sejak awal semester pada Oktober 2024, Nanda hanya mengikuti dua kali pertemuan. Selebihnya, dosen hanya memberikan tugas dan absensi online. Padahal, semester ini krusial karena memuat banyak mata kuliah berbasis praktik yang penting untuk menunjang kompetensi kerja.

Namun, semuanya terganggu akibat perkuliahan yang digantikan pembelajaran daring. “Dampaknya besar. Seharusnya banyak praktik, tapi dosen-dosen sudah mogok sejak awal semester,” ujarnya.

BACA JUGA:Krisis Universitas Bandung: Audiensi Mandek hingga Gaji Tertunggak

Tak hanya perkuliahan, persiapan untuk Uji Kompetensi Nasional (Ukomnas), yang wajib diikuti calon lulusan tenaga kesehatan, juga terhambat. “Sekarang saya seharusnya fokus ke pelatihan Ukomnas,” ujar Nanda.

Dirinya menyebut sekitar tiga hingga empat mata kuliah penting yang terganggu. Mata kuliah itu menurutnya sangat penting untuk persiapan bekerja nanti.

Jadwal Ujian Tengah Semester (UTS) yang semula direncanakan berlangsung Desember 2024 juga molor. “UTS baru akan digelar Januari 2025, itupun masih belum pasti,” kata Nanda.

Ia juga mengkhawatirkan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di rumah sakit yang seharusnya berlangsung di akhir semester. Jika situasi tak kunjung membaik, jadwal PKL pun terancam molor.

Nanda merasa dirugikan bukan hanya dari segi pendidikan, tetapi juga waktu dan biaya. Sebagai mahasiswa asal Garut, ia harus tinggal bersama saudaranya di Bandung demi menempuh pendidikan.

BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Bandung Minta Kejelasan Status dan Perkuliahannya

“Takutnya saya gak bisa lulus tahun ini gara-gara masalah ini. Beberapa teman saya malah sudah pindah kampus supaya bisa cepat lulus. Rugi waktu, sudah ketinggalan jauh,” ujarnya.

Ikut Menyuarakan Hak Dosen

Sementara mahasiswa lainnya di jurusan D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK), Taufan, mengungkapkan bahwa meskipun beberapa dosen masih berusaha mengajar dengan cara daring, perkuliahan tersebut jauh dari optimal.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan