Menurut Rafi, program ini juga membawa dampak ekonomi bagi keluarga.
“Mungkin sebagian keluarga ada yang mengurangi uang jajan anak-anaknya. Ini sangat membantu, terutama untuk perkembangan ekonomi dan kesehatan,” ungkapnya.
Sama halnya dengan Raihan Al-Ghani (16) menambahkan bahwa program ini turut mengembalikan pola makan sehat di kalangan siswa.
“Anak-anak jadi lebih mempertimbangkan kembali kalau mau jajan. Kami juga jadi semakin semangat sekolah karena merasa diperhatikan,” katanya dengan penuh semangat.
Wakil Kepala Kesiswaan SMAN 3 Cimahi, Egi Andrian, mengungkapkan rasa bangganya atas kunjungan Menpora dan Wamenpora yang meninjau langsung pelaksanaan program ini.
“Sangat jarang sekali mendapat kunjungan dari pemerintah pusat ke sekolah. Ini merupakan hal yang sangat luar biasa,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Menpora dan Wamenpora bahkan menyempatkan diri untuk masuk ke kelas dan berbincang langsung dengan para siswa. Sebanyak 1.263 porsi makanan dibagikan kepada siswa kelas 10 hingga 12 pada hari itu.
“Program ini sangat positif. Selain membantu meringankan beban ekonomi orang tua siswa, program ini juga mendorong siswa untuk menyisihkan uang bekalnya, misalnya untuk ditabung,” beber Egi.
Egi juga menjelaskan bahwa program ini tetap memberikan ruang bagi kantin sekolah untuk beroperasi.
“Di SMAN 3 Cimahi, ada dua kali waktu istirahat. Istirahat pertama untuk makan bergizi gratis, dan istirahat kedua siswa bisa ke kantin. Jadi, kantin tetap berdaya dan tetap ada rezekinya,” pungkasnya. (Mong)