JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Cimahi kini menjadikan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Santiong di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, sebagai proyek unggulan dalam pengelolaan sampah di wilayah tersebut.
Proyek ini dibiayai melalui pinjaman dari pemerintah pusat kepada Bank Dunia sebesar Rp 30 miliar, yang merupakan bagian dari program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP).
Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, mengungkapkan bahwa TPST Santiong menjadi infrastruktur pertama di Jawa Barat yang mampu mengubah sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF), sebuah bahan bakar alternatif yang dapat dimanfaatkan oleh industri.
“Kami telah menyiapkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) khusus untuk pengelolaan TPST Santiong, agar layanan pengolahan sampah ini dapat berjalan lebih optimal,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Dicky menjelaskan, TPST Santiong saat ini memiliki kapasitas untuk mengolah 50 ton sampah setiap harinya, dan kapasitas ini akan terus ditingkatkan secara bertahap.
“Selain mengurangi kebutuhan lahan untuk Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), pengelolaan TPST Santiong juga akan meningkatkan kualitas lingkungan di sekitar Kota Cimahi,” tambahnya.
Dia juga menginformasikan bahwa TPST Santiong saat ini masih dalam masa pembinaan oleh pemerintah pusat selama satu tahun, yang bertujuan untuk transfer teknologi dan memastikan pengelolaan sampah yang optimal. Setelah periode tersebut, pengelolaan TPST Santiong akan sepenuhnya diserahkan kepada Kota Cimahi.
Dicky juga menyoroti potensi ekonomi dari TPST Santiong melalui penjualan RDF kepada industri. “Selain mengurangi volume sampah, pengelolaan TPST ini juga dapat meningkatkan pendapatan daerah,” imbuhnya.
Saat ini, Kota Cimahi menghasilkan sekitar 226 ton sampah setiap hari. Dengan beroperasinya TPST Santiong, lebih dari 20 persen sampah harian tersebut sudah berhasil dikelola.
“Kedepannya, kami berharap seluruh sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Cimahi bisa dikelola sepenuhnya di TPST Santiong, sehingga kami tidak perlu lagi membuang sampah ke TPA,” tutup Dicky. (Mong)