Musim Hujan Masih Selimuti Jabar, Sumedang Jadi Wilayah Sambaran Petir Tertinggi Selama 2024

JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa aktivitas petir di wilayah Jawa Barat mencapai lebih dari 10 juta kejadian selama periode 2024.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, pihaknya melakukan analisa dan pencatatan aktivitas cuaca termasuk timbulan petir setahun penuh kemarin.

“BMKG, Stasiun Geofisika Bandung mencatat 10.352.209 kejadian petir di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya selama periode 2024,” katanya kepada Jabar Ekspres, Kamis (2/1).

BACA JUGA: Angka Kecelakaan Capai 98 Persen di 2024, Perhatian Pemerintah Terhadap Kesejahteraan Sopir Masih Minim

Rahayu atau akrab disapa Ayu menerangkan, timbulan sambaran petir sepanjang periode tersebut menunjukkan pada November 2024 merupakan aktivitas tertinggi petir.

“Di bulan November kemarin 2024 itu tertinggi dengan kejadian sebanyak 3.268.683 sambaran,” terangnya.

Sedangkan kejadian petir terendah, dijelaskan Ayu, terjadi pada Agustus 2024 dengan aktivitas sebanyak 36.787 sambaran.

BACA JUGA: Pemda Bogor Siap Sosialisasikan Kenaikan Tarif PPN 12 Persen untuk Barang dan Jasa Mewah

Berdasarkan data kejadian petir yang diperoleh, untuk wilayah Provinsi Jawa Barat aktivitas sambaran petir tertinggi selama tahun 2024 terjadi di Kabupaten Sumedang.

“Di antara kabupaten/kota lain di Jawa Barat, sambaran petir yang paling tinggi terjadi di Sumedang, dengan total 2.223.239 kejadian,” jelasnya.

Pada awal 2025, Ayu mengimbau, meski analisa BMKG selama periode 2024 mencatat bahwa aktivitas sambaran petir dinilai tinggi, namun jangan membuat masyarakat khawatir berlebihan.

BACA JUGA: Pengelola Tak Bisa Diandalkan, Paguyuban Pasar Induk Gedebage Babak Belur Tangani Sampah

“BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” bebernya.

Ayu mengungkapkan, pada Dasarian III Desember 2024, BMKG menganalisa bahwa seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat masih memasuki musim hujan dengan ditandai menguatnya dominasi angin baratan (Monsun Asia) dan bertambahnya tutupan awan konvektif yang signifikan yang berpotensi hujan.

Puncak Musim Hujan di sebagian besar wilayah Jawa Barat dimulai pada November dan Desember 2024 kemudian Januari hingga Februari 2025, dimulai dari Jawa Barat bagian barat, selatan.

BACA JUGA: NTP Jagung di Jabar Alami Kenaikan Saat Sub Sektor Tanaman Pangan Turun

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan