JABAR EKSPRES – Monumen atau Tugu di Jalan Pahlawan Kota Bandung jadi sasaran aksi vandalisme. Padahal, monumen di simpang Jalan Surapati – Khp Hasan Mustopa dan Jalan Pahlawan itu baru saja dibangun.
Dari pantauan Jabar Ekspres di lapangan, Kamis (2/1/2025), coretan dengan menggunakan cat pilox hitam tampak berada di sisi kiri tugu, tepatnya di bawah tulisan “Pahlawan”.
Hasil vandalisme itu pun membuat monumen bersejarah yang terbuat dari beton tersebut menjadi tidak enak dipandang.
Ayep, salah satu warga yang biasa mangkal di sekitar lokasi menceritakan, aksi vandalisme tersebut sudah ada beberapa hari ini. “Sekitar dua hari,” cetusnya.
Adapun pembangunan Tugu Pahlawan ini, merupakan bagian dari proyek penataan taman sekitar Makam Pahlawan yang tengah digarap Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemkot Bandung, proyek itu memiliki pagu anggaran Rp4,6 miliar. Tender proyek dimenangkan PT Yones Satiya Wacana dengan nilia kontrak Rp3,6 miliar.
Sementara itu, pepohonan yang berada di sekitar kawasan tugu itu pun tampak kering dan tidak terawat. Padahal, pohon yang beradadi tengah taman median jalan dan beberapa di sisi Tugu Pahlawan ini pun baru ditanam.
Sementara itu, Kepala Seksi Pembangunan Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Rino Novian mengungkapkan, pihaknya telah meneruskan aduan terkait aksi vandalisme itu. “Kami sudah instruksikan untuk pembersihan,” ujarnya, Kamis.
BACA JUGA:800 Knalpot Bising Hasil Razia di Cirebon Dibuat Tugu Udang
Rino juga menerangkan terkait desain dari tugu yang baru dibangun itu. Menurutnya secara desain memang dibuat natural atau tidak ada pengecatan sejak awal. “Memang desainnya tidak di cat,” tuturnya.
Untuk diketahui, Aksi vandalisme merupakan tindakan merusak atau menghancurkan properti publik atau pribadi secara sengaja dan tanpa izin, biasanya dengan tujuan untuk menyampaikan pesan politik, sosial atau ekspresi artistik.
Motivasi di balik aksi vandalisme bervariasi. Beberapa dilakukan sebagai bentuk protes atau perlawanan terhadap kebijakan atau sistem. Kemudian, aksi ini juga bisa dilakukan sebagai ekspresi artistik atau kreatif, meskipun tidak selalu tepat. Ada juga yang dilakukan karena kebencian atau dendam terhadap individu atau kelompok, atau bahkan hanya sebagai permainan atau keisengan.