DLH Cimahi Bentuk Tim Dokter Pohon untuk Cegah Penyakit di Musim Hujan

JABAR EKSPRES – Memasuki musim hujan di akhir tahun 2024, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi mulai fokus memperhatikan kesehatan pohon yang ternyata bisa terinfeksi penyakit, sama seperti manusia.

Kepala DLH Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, menjelaskan bahwa ketika pohon terserang penyakit, hal itu dapat menurunkan kekuatannya dan menjadi potensi bahaya jika tidak segera ditangani. Ia menjelaskan, penyakit yang menyerang pohon, seperti kanker pada manusia, dapat menyebabkan pohon tersebut lemah, bahkan rawan tumbang.

“Pohon bisa terkena kanker seperti halnya manusia. Bila pohon tampak memiliki benjolan, itu bisa berarti kanker. Gejala yang paling sering terlihat adalah dahan yang kering dan daun yang hilang,” ujar Chanifah pada Selasa (31/12/24).

Untuk menangani masalah ini, DLH Kota Cimahi telah membentuk Tim Dokter Pohon yang bertugas untuk memeriksa dan mendiagnosis kondisi pohon di seluruh kota.

BACA JUGA:Dishub Sebut Volume Kendaraan Menuju Bandung Selatan Meningkat Tiga Kali Lipat Selama Libur Nataru 2025

“Hasil diagnosa dari dokter pohon akan menentukan apakah pohon memerlukan pemupukan, pemangkasan, atau bahkan penebangan, dan selanjutnya tindakan tersebut akan ditangani oleh tim lainnya,” jelas Chanifah.

Di sisi lain, Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kota Cimahi, Agus Irwan, menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi pohon tumbang selama cuaca ekstrem.

Tim tangkas DLH secara rutin melakukan pengecekan dan pemangkasan pohon yang dianggap berisiko.

“Setiap hari, tim kami melakukan penyisiran pohon dan melakukan pemangkasan atau penebangan pohon yang berpotensi tumbang sebagai bentuk antisipasi terhadap bencana hidrometeorologi,” kata Agus.

BACA JUGA:Belanja Iuaran PBI BPJS Dinkes Jabar Diduga Tidak Hemat, BPK Temukan 194 Ribu NIK Ganda

Tim tersebut rutin melakukan pemeriksaan terhadap pohon-pohon di Kota Cimahi. Jika ditemukan pohon dengan kondisi buruk atau berisiko tumbang, tindakan segera akan diambil.

“Warga juga dapat melaporkan pohon yang dianggap berbahaya atau berisiko tumbang,” tambahnya.

Agus juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak ragu untuk menebang pohon yang sudah mati dan dapat membahayakan keselamatan.

Beberapa waktu lalu, sejumlah pohon di Kota Cimahi tumbang akibat bencana puting beliung. Hasil pencatatan menunjukkan sekitar 180 pohon terdampak bencana tersebut, baik yang tumbang karena angin kencang maupun yang ranting dan dahannya patah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan