Produsen Cairan Kaustik dan Transporter Mangkir, DLH Bandung Barat Geram!

JABAR EKSPRES – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyayangkan, PT Pindo Deli dan CV Yasin Multi Pratama mangkir dari panggilan pemeriksaan buntut tumpahnya cairan kimia Coustic Soda Liquid NaOH-48 persen sepanjang Jalan Raya Padalarang-Purwakarta.

Sekedar diketahui, kedua perusahaan tersebut berperan sebagai transporter dan pihak produsen cairan kimia dijadwalkan diperiksa pada Senin, 30 Desember 2024.

Sedikitnya 500 lebih kendaraan rusak serta 100 pengendara mengalami luka-luka usai terkena cairan kimia Coustic Soda Liquid NaOH-48 persen atau biasa disebut soda api yang tumpah di sepanjang Jalan Raya Padalarang-Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, pada Selasa (24/12/2024) lalu.

Cairan berbahaya tersebut diproduksi oleh perusahaan kertas PT Pindo Deli di Karawang, Jawa Barat. Lalu, cairan itu diangkut menggunakan kendaraan tangki milik CV Yasin Multi Pratama berukuran 20.000 liter dengan tujuan Kelurahan Maleber, Kecamatan Andir, Kota Bandung.

BACA JUGA:DLH Cimahi Dorong Pembentukan Bank Sampah di 312 RW untuk Kurangi Volume

Namun saat di Jalan Raya Padalarang-Purwakarta, truk mengalami kebocoran hingga cairan tersebut membasahi jalan raya sepanjang 8 kilometer.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P2KL) DLH KBB, Idad menyayangkan absennya kedua perusahaan tersebut.

Menurutnya, ini menunjukkan keduanya tidak kooperatif dan tidak punya itikad baik dalam menyelesaikan persoalan.

“Kami ingin mengetahui kronologi kejadian soda kaustik ini tumpah mengapa? Serta prosedur penanggulangannya seperti apa. Karena ada banyak korban,” kata Idad saat dikonfirmasi, Senin (30/12).

BACA JUGA:Dianggap Mengganggu, Ibunda Helena Lim Dikeluarkan Hakim dari Ruang Sidang Kasus Timah

Idad mengatakan, sebelumnya, DLH Bandung Barat, perwakilan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH), dan BPBD Bandung Barat telah melakukan pemetaan dampak lingkungan di tiga lokasi yang tercemar cairan kaustik.

Di tiga lokasi tersebut petugas gabungan mengukur tingkat keasaman dan basa tanah menggunakan pH meter di tiga lokasi tumpahan kaustik. Tiga lokasi itu, yakni Kampung Cikamuning, Nyalindung, dan Cigentur. Hal ini untuk memastikan langkah pemulihan lingkungan.

“Kita sudah ukur dan melakukan pemetaan di tiga lokasi. Hari ini dua perusahaan tersebut dijadwalkan agar hadir untuk dimintai keterangan awal. Undangan ini bukan hanya keinginan dari DLH Bandung Barat, melainkan keinginan KLHK sendiri tapi mereka tidak hadir,” tegasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan