JABAR EKSPRES – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor, Herman Indrabudi ikut menyorot adanya peristiwa pembakaran Kantor Redaksi Harian Pakuan Raya atau Pakar yang menghebohkan dunia jurnalistik Kota Bogor.
Aldho, sapaan akrabnya, mengutuk keras kejadian tersebut dan mendesak aparat penegak hukum agar segera mengusut tuntas kasus teror tersebut.
“Kami mengutuk keras kejadian teror pembakaran yang mengakibatkan sebagian kantor media Pakuan Raya terbakar. Kami mendesak kepolisian agar mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelaku, serta dalang di belakangnya,” tgasnya pada Sabtu (28/12) siang.
Aldho menambahkan, teman-teman media yang tergabung di PWI Kota Bogor akan memantau perkembangan pengungkapan kasus teror terhadap dunia jurnalis ini.
BACA JUGA: Siapkan NIK KTP! Begini Cara Cairkan Saldo Dana Bansos PKH dan BPNT
Karena di era keterbukaan informasi publik, seharusnya tidak ada lagi tindakan atau peristiwa intimidasi, teror atau kekerasan terhadap profesi wartawan.
“Kami akan mengawal pengungkapan kasus ini, hingga polisi menangkap pelaku dan membongkar motifnya,” serunya.
“Dan saya yakin polisi bergerak cepat mengungkap kasus ini. Tidak boleh ada lagi intimidasi, kekerasan hingga teror kepada jurnalis, terlebih karena soal karya jurnalistik (berita),” imbuh Aldho.
Dirinya mengaku sudah melakukan komunikasi kepada pihak Redaksi Harian Pakar untuk menggali fakta yang sebenarnya terjadi sehingga bisa menyebabkan aksi nekat oknum pembakaran tersebut.
BACA JUGA: LINK Live Streaming Malut United vs Persija Jakarta, Pekan Ke-17 di BRI Liga 1 2024/2025
“Saya sudah tanya ke Redaksi Pakuan Raya apa terkait pemberitaan, tim Pakuan Raya katanya masih meneliti apakah ada kaitan dengan pemberitaan atau bukan. Jadi kita tunggu saja hasil dari kepolisian,” ucap dia.
Dalam kesempatan tersebut Aldho juga meminta, semua rekan wartawan untuk tetap waspada dalam menjalankan aktivitas pekerjaannya yang penuh resiko.
“Tetap waspada karena pekerjaan kita menginformasikan segala hal kepada publik, kadang tak disukai salah satu pihak. Tetap kritis sesuai kode etik jurnalis, namun tetap waspada,” dorongnya.
Hal senada diungkapkan Pimpinan Redaksi Pakuan Raya, David Rizar Nugroho yang meminta kepolisian segera mengungkap kasus ini, agar tidak ada spekulasi liar.