JABAR EKSPRES – Sekelompok tawon menyerang warga di Dusun Pasirkaliki, Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, pada Jumat, 27 Desember 2024.
Menurut Petugas Medis Puskesmas Tanjungsari, Asep Nur Hidayat, pihaknya merawat sedikitnya empat orang yang terkena serangan tawon.
“Empat orang dilarikan ke Puskesmas Tanjungsari untuk mendapatkan perawatan medis setelah terkena racun tawon,” katanya melalui telepon seluler, Jumat (27/12).
Informasi yang dihimpun Jabar Ekspres menyebutkan, serangan tawon terhadap sejumlah warga terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, saat para korban sedang beraktivitas di ladang.
Peristiwa ini bermula ketika para korban sedang berkebun dan tidak sengaja mengganggu sarang tawon madu Odeng, yang menyebabkan serangan dari koloni tawon itu tak terhindarkan.
Asep menjelaskan, berdasarkan laporan dari korban yang dirawat di Puskesmas Tanjungsari, serangan tawon terjadi ketika para petani sedang beristirahat makan di ladang.
“Dalam sekejap, suasana menjadi kacau. Para korban berlarian menyelamatkan diri, bahkan ada yang jatuh ke sawah,” terangnya.
Asep menyebutkan, empat orang korban serangan tawon yang dibawa ke Puskesmas Tanjungsari adalah Atang, Ading Kurnia, Ade, dan Wasman.
“Kabarnya ada lebih banyak korban. Bahkan, ada tiga orang lagi yang dibawa ke klinik kesehatan lain,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang warga Desa Genteng yang menjadi korban, Ading Kurnia (48), mengungkapkan suasana mencekam yang terjadi di kampungnya saat peristiwa tersebut.
“Suasana pagi hari menjelang Jumat mendadak berubah menjadi mencekam. Gerombolan tawon, yang diperkirakan ada ratusan, menyerang warga,” beber Kurnia.
Kurnia menjelaskan, ratusan tawon yang marah karena sarangnya terganggu itu, menyerang secara acak siapa saja yang ada di sekitar.
“Selain petani di ladang, tawon juga menyerang ibu-ibu yang sedang berada di dalam rumah,” imbuhnya.
“Total ada tujuh orang yang tersengat tawon, namun hanya empat orang yang dibawa ke Puskesmas, sisanya ke klinik kesehatan. Para korban mengalami bengkak, pusing, bahkan muntah-muntah,” pungkas Kurnia. (Bas)