Perjuangan Warga Dago Elos: Demi Keadilan dan Masa Depan Generasi

JABAR EKSPRES – Diah (33), berdiri tegak di depan Gedung Pengadilan Negeri Bandung, Senin (23/12). Dengan suara lantang, ia menyampaikan keresahan yang mewakili ratusan warga Dago Elos. “Kami hanya ingin hidup tenang, tanpa ancaman penggusuran,” ujarnya, disambut gemuruh tepuk tangan massa aksi.

Sejak 2016, warga Dago Elos berjuang melawan ketidakadilan yang mereka rasakan terkait kasus tanah di wilayah mereka. Bagi mereka, Dago Elos bukan sekadar tempat tinggal. Ini adalah rumah, tempat mereka tumbuh, berkeluarga, dan bekerja. Ancaman penggusuran yang terus menghantui telah menciptakan trauma mendalam.

“Kami tidak bisa tidur nyenyak kalau orang seperti Jo Budi Hartanto dan aktor lainnya masih bebas berkeliaran. Kami ingin mereka masuk penjara, bersama para mafia tanah lainnya. Ini soal keadilan,” tegas Diah.

Perjuangan Tanpa Akhir

Pada hari itu, warga kembali turun ke jalan. Mereka mendatangi Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dan Pengadilan Negeri Bandung. Suara mereka menggema, menuntut kejelasan proses hukum terhadap Muller bersaudara yang hingga kini masih berlarut-larut.

BACA JUGA:Pelaku Penganiayaan Penumpang Ojol di Cimekar Masih Buron, Ratusan Driver Desak Polisi

Koordinator aksi, Angga, dengan lantang menyuarakan tuntutan warga. Ia mempertanyakan prosedur hukum yang dinilai lamban dan tidak transparan. “Apa yang dilakukan Kejati Jabar? Tidak ada. Kita harus terus mengawal kasus ini,” ujar Angga dalam orasinya.

Menurut Angga, bukti-bukti kasus Muller bersaudara seharusnya sudah dilimpahkan dari PN Bandung ke Kejati Jabar untuk ditindaklanjuti. Namun hingga kini, tidak ada perkembangan signifikan. “Kami ini awam, tapi bukan berarti bodoh. Jelaskan prosedur hukum secara jelas,” tegasnya.

Selain itu, warga juga mempertanyakan status eksekusi tanah di Dago Elos. Dua kali sidang amaning eksekusi sudah digelar, namun tak ada langkah konkret. Angga meyakini bahwa tanpa kejelasan hukum, tanah Dago Elos tidak akan bisa dieksekusi.

Harapan untuk Generasi Mendatang

Bagi Diah dan warga lainnya, perjuangan ini bukan hanya untuk mereka. Mereka memikirkan anak-anak mereka yang suatu saat akan mewarisi tanah ini. “Kami tidak ingin anak-anak kami menjadi pecundang atau koruptor. Ini pembuktian bahwa warga Dago Elos bisa melawan mafia tanah,” ujar Diah dengan mata berkaca-kaca.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan