JABAR EKSPRES – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung memprediksi lonjakan kendaraan menjelang Natal dan Tahun Baru 2025 akan terjadi mulai 21 hingga 24 Desember 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo, saat melakukan pengecekan kesiapan Pos Pengamanan di Simpang Sadu, Kecamatan Soreang, pada Sabtu (21/12).
“Lonjakan kendaraan diperkirakan akan terjadi mulai hari ini hingga 23 dan 24 Desember 2024, dengan arus balik diprediksi terjadi pada 2 Januari 2025,” ujarnya.
BACA JUGA: Hati-hati Kena Tilang! Truk dan Bus Dilarang Lewat Jalur Alternatif Puncak Bogor
Kusworo menjelaskan bahwa volume kendaraan yang keluar dari Tol Soroja hingga saat ini masih terpantau normal, dengan jumlah sekitar 8.000 kendaraan. Namun, seiring dengan libur sekolah dan cuti bersama, lonjakan kendaraan diperkirakan akan terjadi pada sore hari.
“Saat ini, volume kendaraan belum menunjukkan peningkatan signifikan. Dari pukul 12 malam hingga 12 malam kemarin tercatat 8.000 kendaraan, sama seperti hari sebelumnya. Namun, hari ini mulai terlihat peningkatan kendaraan, terutama di tempat wisata dan penginapan yang sudah penuh. Untuk tempat wisata, tingkat kepadatannya mencapai 30 hingga 40 persen,” kata Kusworo.
Meski demikian, Kusworo menambahkan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan berbagai langkah antisipasi, salah satunya dengan mendirikan 22 pos pengamanan yang terdiri dari 1 pos terpadu, 2 pos pelayanan, dan 19 pos pengamanan. Sebanyak 1.557 personel TNI, Polri, dan instansi terkait telah disiapkan untuk mengamankan arus lalu lintas.
Pihak Polresta Bandung juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas, termasuk sistem satu arah (one way), khususnya di Simpang Sadu, apabila terjadi lonjakan kendaraan.
“Saat ini, untuk mengatasi kepadatan di Simpang Sadu, kami menerapkan sistem one way sepenggal. Ini akan diberlakukan apabila terjadi kepadatan, terutama di pagi hari ke arah Ciwidey, dan sebaliknya saat wahana wisata tutup dan kendaraan padat menuju Soreang,” jelasnya.
Kusworo juga mengimbau kepada pengendara, khususnya pengendara motor, untuk tidak memarkirkan kendaraan di sepanjang jalan wisata, karena dapat menyebabkan penyempitan jalan dan memperlambat arus lalu lintas.
“Kami imbau agar kendaraan tidak diparkir sembarangan, termasuk dagangan yang memakan badan jalan, karena ini bisa menyebabkan penyempitan dan memperlambat arus lalu lintas,” tambahnya.