JABAR EKSPRES – Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat (Dishub Jabar), mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak tergiur dengan tawaran harga murah saat angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) berlangsung.
Hal ini dikatakan langsung oleh Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Jabar, Agus Pribadi, saat ditemui di Gedung Sate Bandung, Jum’at (20/12) kemarin.
Agus mengungkapkan, bagi masyarakat yang akan berpergian baik menggunakan kendaraan umum maupun pariwisata diharapkan bisa memastikan soal kelaikan kendaraan yang akan digunakannya.
“Jadi jangan tergiur dengan harga sewa yang murah, masyarakat harus bisa pastikan bahwa kendaraan tersebut (yang akan digunakan) memiliki izin yang sah, atau buku uji yang masih berlaku,” ujarnya.
BACA JUGA:3 Link Twibbon Hari Ibu 22 Desember 2024, Happy Mother’s Day!
Agus mengatakan, hal ini dilakukan agar masyarakat dapat tetap merasa aman dan nyaman saat berpergian, khususnya menggunakan kendaraan umum maupun sewa saat Nataru.
“Masyarakat tolong, perhatikan, karena hal ini untuk keselamatan,” ucapnya.
Selain kepada masyarakat, Agus juga meminta kepada pengemudi atau supir untuk tetap bisa memastikan kondisi kendaraannya sebelum mengangkut para penumpang.
“Karena bagi kami, keselamatan dan kenyamanan masyarakat selama liburan (Nataru)adalah prioritas utama. Jadi kami ingin masyarakat dapat melakukan liburan secara nyaman dan aman,” ungkapanya.
BACA JUGA:Pemkab Bogor Segera Bongkar Hibisc Fantasy Milik Jaswita, Ternyata Ini Penyebabnya!
Maka dari itu, Agus menuturkan di momentum libur Nataru nanti, pihaknya akan terus melakukan upaya pemantauan khususnya kepada kendaraan baik umum maupun sewa.
“Jadi tolong (saat Nataru) para pengemudi bisa tetap mematuhi aturan. Jangan sampai ada yang melanggar, karena ini sangat berpotensi terhadap risiko keselamatan,” imbuhnya.
Sebelumnya, di momentum libur Nataru kali ini, Agus memprediksi akan ada sekitar 56 persen atau 28 juta masyarakat di Jabar diprediksi akan melakukan perjalanan baik menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum atau sewa.
“Karena tetap tujuan wisata paling besar, bahkan lebih besar dari tingkat nasional, ini ada 70 persen lebih masyarakat di Jawa Barat (Jabar) diprediksi akan melakukan perjalanan dengan tujuan wisata, sementara sisanya baru tujuan mudik (pulang kampung),” tuturnya.