JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Cimahi terus berupaya meningkatkan sanitasi masyarakat. Dari 124.000 rumah tangga di Cimahi, tercatat 18.000 di antaranya atau sekitar 14 persen belum memiliki fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) yang layak dan aman.
Salah satu wilayah dengan persoalan sanitasi tersebut adalah Kelurahan Baros. Dari total 4.089 rumah, sebanyak 129 rumah belum memiliki septic tank yang aman dan layak. Bahkan, beberapa saluran pembuangan tinja masih mengalir langsung ke saluran air atau sungai.
Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, usai meresmikan program Sanitasi Berbasis Masyarakat Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2024 di RW 04, Kelurahan Baros, Kamis (19/12/2024).
BACA JUGA: Terletak di Dago Pakar, Lisung Dulang Resto Tawarkan Paket Pernikahan Elegan dan Terjangkau
Menurut Dicky, masyarakat Cimahi secara umum telah memahami pentingnya sanitasi. Namun, kendala seperti keterbatasan ruang dan hambatan teknis di lapangan masih menjadi tantangan besar.
“Masih ada kendala terkait ketersediaan ruang dan hambatan fisik di lapangan yang membutuhkan rekayasa atau engineering dalam penanganannya,” ungkap Dicky kepada awak media.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemkot Cimahi melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) memprioritaskan pembangunan sanitasi masyarakat berbasis DAK.
“Saya melihat pembangunan septic tank di sini sudah dilakukan dengan baik, sesuai dengan peruntukannya,” ujar Dicky.
Ia juga menyoroti perbaikan saluran air yang kini lebih bersih dan nyaman.
“Dampak dari sanitasi yang baik adalah tidak tercemarnya sungai dengan buangan tinja,” jelasnya.
Pemerintah Kota Cimahi terus menjadikan sanitasi sebagai salah satu program prioritas, khususnya untuk memastikan seluruh fasilitas MCK masuk dalam kategori layak dan aman.
“Sebagian besar masyarakat Cimahi sebenarnya sudah memiliki MCK yang layak, tetapi masih ada sekitar 14% yang belum memenuhi kategori tersebut. Ini yang harus kita benahi,” tegas Dicky.
Dicky menambahkan, pembenahan sanitasi akan memberikan manfaat besar bagi kebersihan dan kesehatan lingkungan, terutama di tingkat rumah tangga.
Terkait alokasi dana, Dicky menjelaskan bahwa Pemkot Cimahi memanfaatkan berbagai sumber pendanaan, seperti Dana Alokasi Khusus (DAK), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta Corporate Social Responsibility (CSR) dari bank seperti BJB, Mandiri, dan Kementerian Pekerjaan Umum.