JABAR EKSPRES – Pengembang perumahan yang melaksanakan pembangunan di wilayah Desa Sindangpakuon, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang sempat menyatakan siap berkontribusi tangani masalah banjir.
Pengembang perumahan tersebut yakni PT Yode Pratama Mandiri, diduga menjadi faktor pendorong terjadinya banjir di Dusun Cikalama RW 10, Desa Sindangpakuon pada Senin, 2 Desember 2024 lalu.
Oleh karena itu, PT Yode Pratama Mandiri diminta agar turut mengatasi persoalan banjir, sebab salah satu faktor terjadinya genangan air di pemukiman warga, diduga karena adanya aktivitas perumahan.
Kendati demikian, pihak perusahaan sampai saat ini belum terlihat aksinya, dalam upaya kontribusi mengatasi permasalahan banjir yang berdampak kepada warga.
Kepala Desa Sindangpakuon, Ari Gunawan mengatakan, sementara ini langkah yang dilakukan pihak PT Yode Pratama Mandiri baru memberikan sejumlah bantuan sosial bagi warga terdampak.
“Pembagian sembako kepada warga terdampak, seluruhnya ada 17 KK (Kepala Keluarga),” katanya, Selasa (10/12).
Adapun untuk upaya penanganan banjir, diakui sampai saat ini belum ada pergerakan, seperti menurunkan alat berat atau pengerjaan di lokasi oleh PT Yode Pratama Mandiri.
Padahal, sebelumnya pihak perusahaan telah diberi peringatan oleh Anggota DPRD Kabupaten Sumedang Dapil 5, Asep Kurnia untuk segera melakukan tindakan penamganan.
Bahkan PT Yode Pratama Mandiri sudah melakukan duduk bersama pihak Pemdes Sindangpakuon, dalam rencana teknis penanganan banjir seperti membuat saluran air hingga tanggul penahan air sungai.
Tujuannya, agar ketika hujan mengguyur dengan intensitas tinggi dengan kurun waktu cukup lama, luapan air diharapkan tak menggenangi pemukiman atau masuk rumah warga.
“Waktu Kamis (5/12/2024) sempat duduk bersama dengan perusahaan, rencananya mereka akan bergerak (atasi banjir) hari Sabtu (7/12/2024),” beber Ari.
“Sementara ini belum ada terlihat alat berat. Tapi pihak perusahaan sudah ada kepedulian kepada warga terdampak, dengan memberikan sembako. Harapannya penanganan banjir juga segera dilakukan,” tukasnya.
Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspes, lahan dengan luas sekira 2 hektare di wilayah Desa Sindangpakuon, sebelumnya berfungsi sebagai penampungan air terutama ketika musim hujan berlangsung.
Sejak PT Yode Pratama Mandiri yang merupakan pengembang dalam aktivitas pembangunan perumahan, lahan tersebut terdampak hingga tak dapat berfungsi seperti sebelumnya.