JABAR EKSPRES – Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI, melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melakukan kegiatan ramp check atau inspeksi keselamatan bus menjelang libur natal dan tahun baru.
Kepala Subdirektorat Uji Berkala Kendaraan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Tarma mengatakan, langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas dan memastikan keamanan operasional kendaraan angkutan.
“Tahap pertama dari 8-30 November kami inspeksi di poll-poll bus pariwisata serta antarkota antarprovinsi (AKAP). Jadi di kandang masing-masing dulu karena disinyalir kendaraan belum pada keluar, wisata juga belum ramai,” katanya di Lembang, Senin, 9 Desember 2024.
BACA JUGA: Jelang Nataru 2024, Pemkot Bandung Minta Kesiapan Lalu Lintas dan Percepat Proyek Galian
Berdasarkan data yang dimilikinya, dalam tahap awal, sekiranya terdapat 23 ribu kendaraan bus telah diperiksa. Bus tersebut tersebar di seluruh Indonesia.
“Sekitar 80 persen dinyatakan lolos kelaikan,” tambahnya.
Ia menambahkan, kegiatan inspeksi kendaraan tersebut digelar dalam dua tahap, untuk tahap kedua pada tanggal 1-20 Desember 2024, bakal dilaksanakan di terminal dan kawasan wisata.
Menurutnya, sebulan mendekati tahun baru, angkutan bus mulai ramai di beberapa tempat wisata favorit.
“Kemarin kami ke Cirebon, Terminal Leuwipanjang dan sekarang di tempat wisata Grafika Cikole. Ternyata tempat wisata sudah relatif ramai saat mendekati liburan,” tambahnya.
Kendati demikian, dari seluruh rangkaian ramp check, pihaknya masih menemukan kendaraan yang dinyatakan belum lulus kelaikan. Pihaknya memberikan waktu kepada PO bus untuk memperbaiki hingga memenuhi syarat layak jalan. Setiap bus yang sudah pengujian, akan ditempel stiker.
“80 persen lulus ramp check, 10 persen dengan catatan, 10 persen lainnya dilarang operasi, makanya ada tiga stiker ramp check. Stiker pertama untuk laik jalan, stiker kedua dengan catatan berwarna ungu, dan ketiga pelanggaran berat atau tidak laik jalan dikasih stiker X,” katanya.
Dijelaskan, jumlah armada bus di seluruh Indonesia diperkirakan mencapai 50 ribu unit termasuk Angkutan Antarkota Dalam Provinsi (AKDP). pihaknya terus mengecek kondisi teknis kelayakan jalan kendaraan massal tersebut hingga mendekati libur akhir tahun.
“Kami mengimbau operator bus memastikan agar kendaraan laik jalan. Begitu juga masyarakat diminta selektif dalam memilih kendaraan dan tidak tergiur harga murah untuk mendapatkan keuntungan,” jelasnya.