“Bakwan udang ini dibuat dengan campuran tepung terigu, lada, dan kaldu udang, yang kemudian digoreng hingga renyah,” jelas dia.
Sambil mengaduk kuah , Bang Acu menceritakan tahapan dalam pembuatan Mie Belitung Seefood ini. Pertama, didihkan air. Tambahkan udang. Rebus sampai matang. Ambil kaldunya 900 ml.
Setelah itu, masak kuah dengan cara panaskan minyak. Tumis bumbu halus sampai matang. Masukkan ke rebusan udang. Tambahkan garam dan gula. Aduk sampai matang.
“Tata mi di piring. Tambahkan tahu dan taoge. Siram dengan kuah panas. Taburkan emping dan ketimun. Sajikan selagi panas,” cetus Ekonom Unpas itu.
Waktu tak terasa, siang yang tertandai adzan dzuhur mulai bergema, menandakan waktu memasak telah habis. Waktu itu, hujan deras, Bang Acu bergegas merangkai seinci dari bentuk aslinya. Para juri mulai berdatangan, sembari mengecek tampilan dan rasa.
Usai dinilai, para peserta pun dibolehkan untuk mencicipi makanan khas Laskar Pelangi itu. Disiapkan dengan mangkuk plastik kecil. Mengantri untuk berebut kuah. Untuk topping, ambil sesuai selera.
Penulis pun ikut merasakan Mie Belitung itu, beragam seafood segar akan diletakkan di atas mie, dan tambahan sambal atau cabai rawit sering kali disediakan di sampingnya bagi mereka yang suka rasa pedas, dan menambahkan irisan jeruk nipis untuk memberikan rasa asam segar yang seimbang dengan gurihnya kuah.
Yang membuat mie Belitung Seafood begitu istimewa adalah perpaduan antara rasa manis, gurih, dan pedas yang menyatu dalam setiap suapan.
Kuahnya yang kaya akan rempah memberikan kedalaman rasa, sementara seafood segar memberikan cita rasa alami laut yang lezat. Keunikan mie Belitung juga terletak pada tekstur mie kunir yang kenyal dan padat, yang tidak ditemukan pada mie lainnya.
Pukul 12.30 tibalah waktu pengumunan pemenang, tim 4 atau Laskar Pelangi berhasil menjuarai Padjadjaran Cook Culinary War. Semua bersorak dan tepuk tangan.