BACA JUGA:Jelang Libur Nataru 2024, Kawah Putih Siapkan Antisipasi Lonjakan Pengunjung, Tingkatkan Fasilitas
Sehingga hal ini juga yang membuat masyarakat tidak bosan untuk selalu mengunjungi Kawah Putih lantaran menyukai pengalaman yang dekat dengan alam.
“Nah ini yang membedakan antara wisata buatan dengan wisata alam. Jadi selalu apalah istilahnya itu evergreen-nya, tidak membosankan karena mungkin pada secara alaminya mungkin manusia itu, senang dengan sesuatu yang alami back to nature istilahnya. Jadi pastilah seperti itu, ya di kita juga Memang Alhamdulillah pada prakteknya juga, melibatkan masyarakat jadi sinergitas kita dengan masyarakat juga penting,” ungkapnya.
Tak hanya itu, untuk kembali menarik para pengunjung Dudung juga menambahkan area Sunan Ibu yang ada di atas Kawah dilengkapi dengan rooftop.
Sunan Ibu ini merupakan destinas baru yang terkenal dengan pemandangan matahari terbitnya atau sunrise. Namun banyak juga para pengunjung yang datang di siang hari untuk melihat Danau Kawah dari ketinggian.
“Kemudian juga di sini memang kita sudah coba tambah lagi daya tariknya, ada Sunan ibu di atas. Kita buat Rooftop, nah itu sangat bagus untuk. Kegiatan sunrise seperti itu,” terangnya.
BACA JUGA:Dapetin Rp300.000 Saldo DANA Gratis Lewat Reward Aplikasi Viral Ini
“Memang sebetulnya masih danau kawah putih, hanya dari sisi yang berbeda. Kalau dari atas itu kan view-nya Lain, ya lebih terbuka dan namanya tuh viewnya terlihat. memang dari atas ketinggian Sunan ibu itu kita naik ke 2.300 mdpl. Jadi dari sana landscape-nya lebih terlihat, karena ada kebun teh di sebelah kita punya perkebunan sama area danaunya ini memang menjadi satu kesatuan yang unik gitu kalau dari dilihat,” lanjutnya.
Mengenai demografi pengunjung, Dudung mengungkapkan bahwa Kawah Putih masih didominasi oleh wisatawan lokal, terutama dari Bandung dan Jabodetabek.
“Kalau pengalaman memang masih dominasi oleh lokal, Bandung, Jabodetabek. tapi kita juga nggak tahu nanti lihat Desember karena evaluasinya kan nanti di akhir bulan belum kita bisa sampaikan. Tapi kalau lihat kebiasaan yang sudah-sudah memang seperti itu, jadi dominasi oleh warga lokal,” terangnya.