Pemkot Cimahi Serahkan SK Pengakuan Kampung Adat Cireundeu sebagai Kesatuan Masyarakat Hukum Adat

JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Cimahi secara resmi menyerahkan Surat Keputusan Kesatuan Masyarakat Hukum Adat (SK KMHA) kepada Kampung Adat Cireundeu dalam rangkaian Festival Cireundeu, Kamis (5/12/2024).

SK ini merupakan pengakuan atas keunikan budaya dan kearifan lokal yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Cireundeu.

Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, menegaskan bahwa SK ini menjadi bukti penting pengakuan terhadap kampung adat di Jawa Barat, mengingat tidak banyak kampung adat yang mendapatkan pengakuan serupa.

“Ini adalah pengakuan luar biasa atas keunikan budaya yang dimiliki Cireundeu. Di Jawa Barat, tidak banyak yang mendapatkan SK seperti ini. Cireundeu adalah salah satunya,” ujar Dicky di sela-sela festival.

BACA JUGA: Banjir Terburuk Terjang Sukabumi, Ini Sebaran Lokasi dan Penjelasan Pemicunya

Festival Cireundeu yang berlangsung hingga 7 Desember 2024 tidak hanya menjadi ajang promosi budaya, tetapi juga mendukung eksistensi Kampung Adat Cireundeu.

Dicky berharap, melalui festival ini, dukungan terhadap kampung adat tersebut akan semakin meningkat.

“Ini menguatkan apa yang mereka miliki sebagai kebanggaan. Selain itu, kami mengadakan Festival Cassava untuk mengangkat singkong sebagai makanan sehat dan multifungsi, baik sebagai makanan pokok maupun olahan,” jelasnya.

Dicky memaparkan, singkong telah diolah menjadi lebih dari 50 varian makanan, seperti colenak, misro, combro, hingga bubur singkong. Inovasi ini menjadi sumbangsih Cimahi dalam ketahanan pangan, mengurangi ketergantungan terhadap beras.

BACA JUGA: Baru Ada Tabrakan Beruntun di Cadas Pangeran, Inilah Penyebab Utama yang Sering Terjadi

“Ketahanan pangan ini bisa menjadi prioritas kita bersama dan best practice bagi daerah lain,” tambah Dicky.

Selain itu, Dicky juga menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan ATR/BPN untuk memperjelas status tanah Kampung Cireundeu.

“Status tanah akan diukur ulang agar ada kejelasan administratif, sehingga hak-hak kampung ini terlindungi,” ujarnya.

Dalam upaya memajukan pariwisata, Festival Cireundeu akan masuk dalam kalender budaya tahunan Jawa Barat. Dicky juga memaparkan rencana city tour yang menghubungkan Military Heritage Tour dengan Kampung Adat Cireundeu untuk menarik lebih banyak wisatawan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan