JABAR EKSPRES – Jalan kaki ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji mungkin terdengar mustahil, tetapi tidak bagi dua bersaudara asal Malaysia, Mohamad Al Bukhari Ellia (26) dan Mohamad Azizul Abdullah (34). Kisah mereka viral setelah memutuskan untuk menempuh perjalanan panjang demi mewujudkan rukun Islam kelima pada tahun 2025.
Dua pria ini memulai perjalanan mereka dari Kampung Changkat Lobak, Bagan Serai, Perak, Malaysia, pada Minggu, 1 Desember 2024. Mereka menargetkan untuk berjalan kaki sejauh 30–50 kilometer setiap harinya, dengan tujuan tiba di Riyadh, Arab Saudi, saat bulan Ramadan dan merayakan Idul Fitri di sana sebelum akhirnya menunaikan ibadah haji.
Namun, perjalanan ini tidak sepenuhnya dilakukan dengan berjalan kaki. Setelah berjalan menuju Bangkok, mereka berencana terbang ke India untuk kemudian melanjutkan perjalanan darat hingga ke Arab Saudi.
Baca Juga: Berapa Rupiah Gift Ayam TikTok? Ini Yang Bunda Corla Dapat di Live Tiktoknya
Mewujudkan perjalanan sejauh ribuan kilometer tentu memerlukan persiapan fisik dan mental yang matang. Kedua bersaudara ini sudah mempersiapkan diri sejak tahun 2022. Beberapa persiapan yang mereka lakukan meliputi:
- Latihan Fisik
Mereka rutin jogging dan hiking untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Salah satu latihan mereka adalah berjalan kaki sejauh 200 km dari Kampung Changkat Lobak ke Cameron Highlands.
- Riset Rute dan Cuaca
Mereka mempelajari rute perjalanan, kondisi cuaca di berbagai negara, dan berbagai tantangan yang mungkin dihadapi.
- Dukungan Sosial
Dukungan dari keluarga, masyarakat, dan komunitas online memberikan semangat besar. Kisah perjalanan mereka yang dibagikan di TikTok mendapat banyak doa dan kata-kata motivasi.
Baca Juga: Gus Miftah Terancam Diboikot, Langsung Gercep Minta Maaf
Dengan target 30–50 km per hari, perjalanan dari Malaysia ke Mekkah diperkirakan memakan waktu berbulan-bulan. Jarak total dari Perak ke Mekkah melalui darat dan udara diperkirakan mencapai lebih dari 7.000 kilometer. Jika konsisten berjalan 50 km per hari, perjalanan ini dapat memakan waktu sekitar 140 hari atau 4,5 bulan. Namun, dengan berhenti untuk beristirahat, cuaca yang tidak menentu, serta perjalanan udara, waktu tempuh bisa lebih lama.