Berdasarkan pemantauan yang dilakukan aparatnya selama ini, stok sembako menjelang Nataru dilaporkan masih aman. Hal itupun diperkuat dengan dukungan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melalui program Champion.
Pihak inilah lanjut Ricky, sebagai petugas khusus yang ditunjuk oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian di tiap kabupaten/kota. Mereka siap menyediakan komoditas pertanian seperti cabai, bawang, dan lainnya.
BACA JUGA: Penerimaan Cukai di Jabar Terganggu Buntut Peredaran Rokok Ilegal
“Untuk beras, sebanyak 70 ton beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) telah disalurkan ke para pedagang beberapa waktu lalu. Sementara harga-harga komoditas lain, seperti telur, juga dilaporkan masih relatif stabil,” ujarnya.
“Jika terjadi lonjakan kenaikan, untuk harga barang tertentu, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat siap menggelar pasar murah untuk membantu masyarakat. Sistemnya, melalui subsidi ke pedagang seperti awal tahu lalu,” tandasnya.
Sebelumnya, pedagang di pasar tradisional Tagog Padalarang, Bandung Barat, Fitriani (30) mengeluhkan harga sejumlah komoditi bapok mengalami naik turun. Hal ini berimbas pada pendapatan pedagang.
Fluktuatif harga bapom tersebut, dikatakan Fitri sudah terjadi satu minggu lalu. Ia berharap Pemkab Bandung Barat dapat mengatasi persoalan tersebut.
“Kami hanya pedagang kecil. Kalau daya beli turun gimana kami mau bayar kios, iuran kebersihan lainnya. Semoga pemerintah daerah bisa menyelesaikan masalah komoditas pangan yang naik turun,” katanya. (Wit)