JABAR EKSPRES – Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung pada Rabu sore (24/11) menyebabkan bencana tak terduga di SDN 260 Griba Antapani, Kecamatan Antapani Wetan. Kirmir di DAS Cinambo yang berada tepat di belakang sekolah jebol.
Kejadian itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB, memicu aliran air deras yang meluap hingga ke dalam sekolah. Akibatnya, sejumlah ruangan di sekolah itu, termasuk ruang kelas, kepala sekolah, dan ruang tata usaha, dipenuhi air bercampur lumpur.
Kepala SDN 260 Griba Antapani, Enung Sadiah, menceritakan bahwa kejadian tersebut berlangsung cepat. “Air meluap sangat deras, merusak dinding sekolah yang berdempetan dengan sungai. Semua ruangan penuh lumpur, termasuk ruang kepala sekolah dan mushala,” ceritanya kepada Jabar Ekspres di ruangannya, Selasa (3/12).
BACA JUGA: Disparbud Jabar Targetkan 92 Juta Wisatawan hingga Akhir Tahun
Kondisi tersebut membuat aktivitas belajar mengajar (KBM) terhenti total keesokan harinya. Para guru dan petugas kebersihan bekerja keras membersihkan lumpur yang menggenang.
“Satu ruang kelas terpaksa kami jadikan gudang, bahkan seorang guru jatuh sakit karena kelelahan,” tambah Enung.
Dampaknya selama dua hari pasca kejadian, kegiatan belajar menjagar di SDN 260 Griba Antapani menjadi terganggu. Siswa diliburkan, sementara para guru dan teknisi membersihkan lumpur serta memindahkan barang-barang yang rusak.
Adapun saat ini, aktivitas KBM siswa sekolah tersebut tampak sudah kembali berjalan normal. Kendati demikian rasa kekhawatiran masih menyelimuti pihak sekolah dikala hujan tiba.
BACA JUGA: KPU Sebut Rekapitulasi Hasil Pilkada Tingkat Kecamatan di Bandung Barat Belum Rampung
“Kami sekarang cemas setiap melihat mendung. Kalau hujan deras lagi, kami takut kejadian serupa terulang. Kemarin saja hujannya tidak terlalu besar, tapi air tetap mengalir dari sungai. Hal ini karena kirmir yang jebol belum sepenuhnya diperbaiki,” kata Enung.
Menurutnya, respon dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung cukup cepat. Wali Kota Bandung bersama Kepala Bidang PUPR sudah meninjau lokasi kejadian. Perbaikan tanggul pun sedang dilakukan.
“Kami berharap perbaikan ini segera selesai. Kalau kirmir tidak diperbaiki, tembok sekolah akan tetap basah dan mudah rusak jika hujan terus,” ujarnya.