JABAR ESKPRES – Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bandung mewacanakan untuk redesign kurikulum pelatihan. Itu untuk adaptasi perkembangan zaman dan fokus sektor prioritas pemerintah.
Kepala BBPVP Bandung Herman Bija menuturkan, saat ini ada lima sektor yang jadi fokus pemerintah. Itu juga sektor – sektor yang diperuntukkan untuk menekan angka pengangguran di Indonesia.
Kelima sektor itu adalah pertanian, teknologi informasi, lalu hospitality yang didalamnya ada perhotelan dan industri kreatif. “Keempat hilirisasi energi dan paramedik,” jelasnya.
BACA JUGA: Proyek Penataan Sarpras Tahura Djuanda Sempat Bermasalah, Volume Kurang dan Terlambat
Menurut Herman, balai pelatihan memang memiliki peran untuk menekan pengangguran. Karena itu dalam perannya memberi pelatihan bagi masyarakat maka perlu menselaraskan juga dengan sektor – sektor yang jadi fokus pemerintah itu.
Bagi Herman, penyesuaian itu juga tidak perlu sampai merubah bidang – bidang pelatihan. Tapi cukup dengan penyesuaian keahlian.
Contohnya, di bidang pelatihan otomotif maka bisa diarahkan pada pembuatan teknologi yang mendukung pertanian.
BACA JUGA: Bawaslu Kota Bogor Perkuat Pengawasan Dana Kampanye Pilkada 2024
“Misal memproduksi alat otomatisasi pertanian, kan ini sejalan juga,” cetusnya.
Contoh lainnya adalah pada pelatihan AC. Keterampilan yang dibangun bisa diarahkan pada alat yang membantu agar produk pertanian bisa bertahan lama.
Memang dalam upaya menekan angka pengangguran butuh kolaborasi berbagai bidang dan stakeholder. Seluruh pihak perlu terlibat. Termasuk dari dunia industri dan dunia pelatihan.
BACA JUGA: Pilkada Banjar 2024 Nihil Laporan Pelanggaran
Program pelatihan yang dibangun juga perlu selaras dengan kebutuhan dunia industri. Sehingga lulusan pelatihan bisa siap kerja tapi kemampuannya juga selaras dengan yang dibutuhkan dunia industri.(son)