JABAR EKSPRES – Seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Bandung meninggal dunia. Hal ini diduga akibat kelelahan setelah bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pemilu 2024.
Ketua KPU Kota Bandung, Khoirul Anam, mengungkapkan bahwa almarhum, seorang pemuda berusia 22 tahun, bernama Muhammad Reihan memang dikenal rajin dan berdedikasi tinggi dalam melaksanakan tugasnya.
“Anaknya usianya masih muda. Dia rajin dan membantu semua pekerjaan di TPS, meskipun bukan tugasnya. Teman-temannya sudah menyuruh istirahat, tapi dia memaksakan diri,” ungkap Khoirul kepada Jabar Ekspres, belum lama ini.
Khoirul menambahkan bahwa korban bertugas sebagai KPPS 5 yang menangani data dan input ke aplikasi SiRekap. Namun, semangatnya untuk belajar dan membantu membuatnya mengerjakan tugas-tugas lain. “Dia senang mengerjakannya, meskipun terlihat mengantuk. Jadi karena semangat dan dedikasi, akhirnya kecapekan,” tambahnya.
Ke depan, KPU Kota Bandung menghimbau anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) agar lebih memperhatikan kondisi kesehatan selama bertugas. Terlebih semua layanan kesehatan bisa diakses saat momen pencoblosan Pilkada kemarin.
“Kemarin sebetulnya semua puskesmas buka 24 jam. Tapi yang bersangkutan tidak merasa ada keluhan apa-apa, hanya bilang ngantuk. Jadi, kalau ada apa-apa, sebaiknya langsung lapor,” imbaunya.
Khoirul menekankan pentingnya komunikasi dan pemanfaatan fasilitas kesehatan yang telah disediakan pemerintah. “Fasilitas kesehatan sudah lengkap, bahkan ada layanan mobile dari puskesmas. Kalau merasa tidak enak badan, petugas bisa datang langsung. Yang penting jangan memaksakan diri,” imbuhnya.
KPU juga mencatat bahwa hingga saat ini terdapat beberapa anggota KPPS yang mengalami keluhan kesehatan ringan akibat kelelahan. Namun, tidak ada kasus lain yang berat. “Yang sakit sudah didata, tapi tidak lebih dari 10 orang. Kita harap tidak ada kasus fatal lagi,” pungkasnya.