JABAR EKSPRES – Meskipun hujan deras menyebabkan kerusakan di sejumlah TPS di Cimahi, logistik pemilu tetap aman dan proses perhitungan suara terus berjalan.
Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilihan KPU Kota Cimahi, Yosi Sundansyah, memastikan bahwa situasi sudah ditangani dengan baik.
“Perhitungan sedang berlangsung, dan Alhamdulillah logistik seperti kotak suara dan surat suara aman,” ujar Yosi kepada Jabar Ekspres saat ditemui di TPS 55, Kelurahan Padasuka, Rabu (27/11/24).
BACA JUGA: Hasil Quick Count Pilkada Jawa Barat: Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Berjuang di Posisi Kedua
Ia mengonfirmasi bahwa insiden ambruknya tenda di TPS 55 Kelurahan Padasuka tidak mempengaruhi proses pemilu secara keseluruhan, karena bagian yang ambruk hanya di area depan.
Perhitungan suara kemudian dipindahkan ke rumah warga dengan pengawasan Panitia Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS), saksi, dan Bawaslu.
Menurut Yosi, kejadian serupa juga terjadi di TPS 28 yang telah dievakuasi ke depan ruko terdekat.
BACA JUGA: Paslon Demul – Erwan Unggul di TPS Ridwan Kamil
“Alhamdulillah, kotak suara terselamatkan dan perhitungan bisa dilanjutkan,” jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi, KPU Cimahi sebelumnya telah memitigasi kemungkinan hujan dengan meminta TPS berbasis tenda untuk mendekati rumah warga terdekat.
“Jika terjadi hujan atau banjir, TPS bisa dipindahkan ke garasi atau halaman depan rumah warga yang luas,” tambah Yosi.
BACA JUGA: Unggul Versi Quick Count, Dedi Mulyadi: Biasanya Hasil Real Count Tak Beda Jauh!
Yosi juga menegaskan bahwa TPS harus berada di tempat netral yang tidak terafiliasi dengan salah satu pasangan calon, dan tetap memenuhi syarat pengawasan oleh saksi dan PTPS.
“Perhitungan suara tetap dilanjutkan dengan pengawasan penuh,” tandasnya.
Terkait ukuran TPS, Yosi menjelaskan bahwa meskipun standar luasnya adalah 8×10 meter persegi, kondisi lahan di Kota Cimahi sering kali memerlukan penyesuaian situasional.
BACA JUGA: Hujan Deras Robohkan Tenda, Perhitungan Suara di TPS 55 Padasuka Cimahi Sempat Terhambat
“TPS 55 sebenarnya memadai karena berada di lapangan, namun cuaca yang tidak terprediksi memaksa kami memindahkannya ke rumah warga sebagai langkah darurat,” pungkasnya. (Mong)