BACA JUGA: Masa Tenang Pilkada, Pj Wali Kota Bogor Titipkan Pesan Ini
Ia menjelaskan jika di dalam rumah sedang ada anak dan cucunya yang baru tiba. Dirinya pun panik dan mencoba menyelamatkan anak cucunya tersebut.
“Keadaan panik dan was was, saya juga sempet nolong tetangga yang sama terjebak karena rumah saya dua lantai sedangkan tetangga banyak juga yang satu lantai. Mereka terjebak dan sebisa-bisa menyelamatkan diri,” ungkapnya.
Tak hanya itu, para tetangga yang terjebak kata Iyus, berupaya menyelamatkan diri menggunakan alat seadanya dengan cara berpindah dari genteng rumahnya ke rumah lain.
BACA JUGA: Shell Buka Suara Terkait Rumor Tutup SPBU di Seluruh Indonesia
“Jadi yang tidak memiliki loteng, harus naik ke atas genteng untuk menyelamatkan diri. Dari atas genteng mereka dievakuasi dan ditampung oleh tetangga yang memiliki loteng supaya bisa lebih tenang,” terangnya.
Selama kurang lebih tiga jam terjebak, barulah tim SAR datang sekitar pukul 17.30 WIB setelah air mulai surut dan langsung mengevakuasi warga yang terjebak.
“Tim SAR juga pasti kesulitan mau masuk karena airnya deras. Makanya baru masuk sekitar pukul 17.30 WIB,” katanya.
BACA JUGA: Yana D Putra Meninggal Dunia, KPU Jabar Lakukan Proses Pergantian untuk Calon Wakil Bupati Ciamis
Sebagian warga dievakuasi ke SMPN 1 Dayeuhkolot. Sebagian lagi dievakuasi ke masjid terdekat.
Sementara itu, Ketua RW 017 , Tatang Hermawan (45) mengatakan bahwa 3 rumah mengalami kerusakan akibat jebolnya tanggul dan 337 Kepal Keluarga (KK) terdampak banjir.
“Terdampak rusak 3 rumah, total keseluruhan ada 337 KK, kalau jiwa sekitar 608,” katanya saat ditemui.
BACA JUGA: Fadillah Arbi Siap Melaju Kencang di JuniorGP Portugal
Tatang juga menyampaikan rasa syukur kepada para pengurus Desa, Kecamatan dan Provinsi yang telah sigap dalam melakukan evakuasi warga.
Warga yang terpaksa mengungsi, sebagian besar diarahkan ke Sekolah dan Masjid terdekat.
“Kalau pengungsian itu hanya warga yang rumahnya rusak saja yang dievakuasi,” ungkapnya.