JABAR EKSPRES – Demi menciptakan masa depan yang berkelanjutan, Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama dengan The Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) meresmikan Gedung Labtek XVII Dato’ Dr. Low Tuck Kwong di ITB Kampus Ganesha, Kamis (21/11/2024).
Agenda ini dihadiri langsung oleh Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D.; Dato’ Dr. Low Tuck Kwong; Prof. Purnomo Yusgiantoro; Chairperson Purnomo Yusgiantoro Center, Filda Yusgiantoro, Ph.D.; Rektor ITB 2015-2020, Prof. Dr. Kadarsah Suyadi; Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia, Dahlan Iskan; jajaran pimpinan ITB, civitas academica, serta para perwakilan dari PYC.
Rektor ITB, Prof. Reini menyatakan gedung ini merupakan laboratorium yang didedikasikan untuk penelitian serta pendidikan multidisiplin. Beliau pun menyampaikan rasa terima kasihnya atas kontribusi besar dari Dato’ Dr. Low Tuck Kwong untuk ITB.
“Apa yang telah dilakukan Dato’ merupakan wujud nyata dari nilai the joy of giving. Ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus mengupayakan kolaborasi demi kemajuan pendidikan,” ujarnya.
Kerja sama yang baik antara Dato’ Dr. Low Tuck Kwong dan ITB telah menghasilkan dampak yang positif bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Dana sumbangan sebesar Rp100 miliar yang diberikan saat Wisuda ITB Tahun 2019/2020 telah digunakan untuk mendukung program beasiswa dan pembangunan Labtek XVII. Hal tersebut juga sebagai bentuk komitmen bersama dalam mencetak generasi penerus bangsa yang unggul.
Pembangunan gedung Labtek ini dimulai dengan peletakan batu pertama pada tahun 2020. Akan tetapi, pembangunan sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Kini berbagai fasilitas di dalamnya telah siap digunakan untuk kegiatan pendidikan dan penelitian.
Gedung laboratorium ini mempunyai lima lantai serta telah dirancang dengan fasilitas yang modern. Salah satu yang menjadi fokus utama adalah hadirnya laboratorium Enhanced Oil Recovery (EOR).
Guru Besar Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM), Prof. Ir. Doddy Abdassah, M.Sc., Ph.D., menyatakan lab ini telah dirancang khusus untuk mendukung program peningkatan produksi minyak nasional, sejalan dengan kebutuhan pemerintah akan swasembada energi.
“Lab EOR ini nantinya dapat menjadi pusat penelitian untuk peningkatan produksi minyak nasional. Termasuk pemanfaatan teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS),” katanya.