BBPVP Bandung Teken MoU Dengan 25 Perusahaan, Hasilkan SDM Sesuai Kebutuhan Dunia Industri

JABAR EKSPRES – Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bandung melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan 25 perusahaan, Jumat (22/11/2024). Ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk terlibat menekan pengangguran di Jawa Barat.

Kepala BBPVP Bandung Herman Bija mengungkapkan, dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, pemerintah dalam hal ini BBPVP tidak bisa bekerja sendiri. Namun butuh peran serta atau kolaborasi dengan pihak lain.

Salah satunya dengan pihak perusahaan atau dunia industri sendiri. “Jadi perlu kolaborasi yang baik, antara pihak pelatihan dan dunia industri,” terangnya selepas acara bertajuk Sinergi Kemitraan BBPVP Bandung dalam Pengembangan SDM Unggul itu.

BACA JUGA:Rawan Terjadi Penyalahgunaan, Pemprov Jabar Tangguhkan Bantuan Keuangan Jelang Pilkada Serentak

Herman melanjutkan, selama ini juga telah terbentuk Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dan Industri (FKLPI). Forum yang berupaya menyambungkan antara dunia pelatihan dan kebutuhan tenaga kerja di dunia industri.

MoU ini juga dalam rangka makin menguatkan kolaborasi tersebut. Dengan tujuan, alumni pelatihan benar-benar memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan dunia industri. “Jadi pelatihan yang kami buat tidak lagi berbasis supply tapi berbasis demand,” jelasnya.

Herman menjabarkan, ada tiga poin penting MoU tersebut. Pertama terkait program on the job training. “Jadi peserta pelatihan tidak hanya belajar di tempat, tapi juga di industri langsung. Sehingga mereka benar-benar tau kondisi dunia kerja,” bebernya.

BACA JUGA:Cuma Nonton Dapat Hadiah Hingga Rp355.000 Lewat Aplikasi Penghasil Uang Populer

Kesepakatan berikutnya terkait pemagangan. Dan yang tak kalah penting adalah terkait penyerapan tenaga kerja.

Sementara itu, Ketua FKLPID BBPVP Bandung Usep Dayat menambahkan, forum ini berisi utusan dari sejumlah perusahaan yang tergabung dalam forum. “Kami punya komitmen membangun SDM yang sesuai kebutuhan,” jelasnya.

Usep melanjutkan, selama ini perusahaan yang ada cukup mengeluhkan terkait hasil dari tenaga kerja yang ada. “Perusahaan butuh tenaga kerja, tapi keterampilannya masih belum sesuai yang dibutuhkan,” jelasnya.

MoU dan hadirnya FKLPID itu menjadi jembatan kebuntuan tersebut. Perusahaan sudah terlibat dalam rancangan dan rencana diklat. Sehingga nantinya lulusan pelatihan benar-benar memiliki keterampilan yang dibutuhkan dunia industri. “Selam ini sudah berjalan, tapi memang masih ada yang perlu dibenahi,” pungkasnya.(son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan