Mapay Lembur di Babakan Sari, Dandan Sampaikan Komitmen Permudah Layanan Kesehatan

JABAR EKSPRES – Calon Wali Kota Bandung Dandan Riza Wardana berkomitmen akan mempermudah layanan kesehatan di Kota Bandung. Hal itu diungkapkan saat Mapay Lembur di Kelurahan Babakan Sari, Kecamatan Kiaracondong, Kamis (21/11).

Hari itu, Dandan berkeliling menyapa warga RW 12 sembari mendengarkan aspirasi yang disampaikan masyarakat. Salah satu aspirasinya perihal layanan kesehatan di Kota Bandung.

“Tadi itu keluhanya tentang layanan kesehatan gratis. Termasuk masalah BPJS yang tidak aktif karena banyak faktor, ini harus menjadi perhatia,” tuturnya.

Dandan melanjutkan, layanan kesehatan gratis itu mestinya bisa dihadirkan oleh pemerintah. Apalagi khusus kepada masyarakat yang sudah lansia.

Kadang, masalah birokrasi yang justru memperumit masyarakat. “Negara kan sebenarnya hadir melalui UHC. Tapi kan memang masih ada catatan. Kalau kami inginnya bisa baik,” tegasnya.

Dandan melanjutkan, jangan sampai layanan kesehatan itu memperumit masyarakat. “Jangan sampai para lansia khususnya ketika sakit harus ke kelurahan dulu untuk urus persyaratan, jadi usia-usia lansia gak usah nunggu antrian, cukup datang langsung bisa ditangani,” cetusnya.

Selain masalah kesehatan, Dandan juga mengaku mendapatkan aduan dari masyarakat terkait masalah pendidikan. Secara spesifik masalah zonasi sekolah yang kerap tak sesuai aturan.

“Termasuk penyelenggaraan sistem zonasi ada keluhan juga. Nanti kami rumuskan agar layanan pendidikan yang baik dan mengutamakan pendidikan berbasis keadilan,” tuturnya.

Tengok UMKM Tembus Pasar Global

Dandan secara khusus juga melihat langsung salah satu UMKM asli Kota Bandung. Namanya Nanda Cake. UMKM itu memproduksi kue dan bolu.

Meski berstatus UMKM, tapi Nanda Cake telah memiliki pasar hingga luar negeri seperti Singapura.

Namun demikian, UMKM asli Bandung itu masih butuh sentuhan pemerintah. Mulai dari dukungan alat produksi hingga masalah perizinan.

“Harapan kami, perizinan bisa dipermudah khususnya ketika melakukan ekspor. Karena kami sudah berangkat keluar, ternyata di luar ditinggal. Jadi perizinan itu dalam artian dibimbing dari Indonesia sampai keluar,” cetus Dedi pengusaha dari UMKM itu.

Di sisi lain, Dandan berpandangan bahwa dukungan terhadap UMKM semacam itu juga diperlukan. Hadirnya UMKM yang kuat juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitarnya. (son)

Writer: Hendrik Muclison

Tinggalkan Balasan