Fenomena Serangan Ulat Jati di Gunung Kidul Viral di Media Sosial

JABAR EKSPRES – Fenomena serbuan ulat jati yang terjadi di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi viral setelah sejumlah video dan foto tersebar luas di media sosial seperti TikTok dan X.

Dalam video yang diunggah, tampak ribuan ulat jati menyerbu berbagai area, hingga menempel di kendaraan yang terparkir.

Baca juga : Viral Ibu di Batam Aniaya Anak hingga Leher di Rantai Hanya karena Masalah HP

Kondisi ini membuat warga terpaksa mengenakan jas hujan saat berkendara agar terhindar dari ulat-ulat tersebut.

Salah satu video memperlihatkan pengendara motor yang mengenakan mantel untuk melindungi tubuhnya dari ulat-ulat jati yang berjatuhan.

Bahkan, beberapa warganet mengingatkan wisatawan yang hendak ke kawasan pantai Gunung Kidul untuk memakai pakaian berwarna gelap, mengingat liur ulat jati dapat meninggalkan noda yang sulit dihilangkan pada pakaian.

Salah satu akun, @jogjamfs, bahkan menunjukkan ulat-ulat ini menempel di kaki warga dan menyarankan langkah antisipasi bagi wisatawan.

Apa yang Memicu Munculnya Ulat Jati di Gunung Kidul?

Hari Purwanto, ahli entomologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), menjelaskan bahwa fenomena ini merupakan siklus alami yang terjadi ketika pohon jati mulai menumbuhkan daun baru setelah meranggas di musim kemarau.

“Ketika daun jati sudah lebat, ulat-ulat ini mulai muncul untuk memakan daun-daun tersebut,” ungkap Hari, Senin (18/11/24).

Ia juga menambahkan bahwa serbuan ulat jati ini tidak hanya terjadi di Gunungkidul, tetapi juga di wilayah lain yang memiliki populasi pohon jati yang melimpah.

Ulat-ulat ini merupakan larva dari kupu-kupu Hyblaea puera, yang akan mencari tempat lain ketika sumber makanannya habis.

Sebelum berubah menjadi kupu-kupu, ulat-ulat ini akan memasuki fase pupa atau kepompong di tanah.

Menurut Hari, ulat jati tidak menimbulkan bahaya bagi manusia. “Ulat jati tidak menyebabkan gatal atau reaksi alergi pada kulit,” jelasnya.

Bahkan, fenomena ini dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Mereka mengumpulkan kepompong ulat jati, yang dikenal dengan nama ungkrung, untuk diolah menjadi makanan kaya protein.

Baca juga : Denny Sumargo Melaporkan Farhat Abbas ke Polisi, Farhat Abbas: “Saya Masih di Atas Denny”

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan