CSR BRI Gelontorkan Rp500 Juta, Dukung Pembangunan SPALD-T di Cimahi

Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi bersama CSR Bank Rakyat Indonesia (BRI) saat Meresmikan SPALD-T di Kelurahan Utama, Cimahi Selatan (mong)
Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi bersama CSR Bank Rakyat Indonesia (BRI) saat Meresmikan SPALD-T di Kelurahan Utama, Cimahi Selatan (mong)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Cimahi terus berupaya mengatasi masalah Buang Air Besar Sembarangan (BABS) sebagai langkah pencegahan stunting melalui pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T).

Pemerintah juga menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mengatasi masalah BABS dan mencegah stunting.

Program ini didukung oleh CSR BRI Peduli yang mengalokasikan dana sebesar Rp500 juta.

Baca Juga:Penguatan Tata Kelola Pemerintahan Jadi Tema Debat Kedua Pilkada Bandung BaratDi Hadapan Keluarga Besar Purnawirawan TNI-Polri, Demul Siapkan Program Pendidikan Militer

Komisaris BRI, Nurmaria Sarosa, menegaskan bahwa dukungan ini merupakan wujud nyata kontribusi BRI terhadap program pemerintah, khususnya dalam upaya pencegahan stunting.

“Tujuan CSR ini adalah untuk rakyat. Kami sangat mendukung program stunting karena BRI ada di mana-mana dan siap mendukung pemerintah. Anggaran saat ini sekitar Rp500 juta, dan mungkin ke depannya akan ada usulan lagi yang bisa kami realisasikan,” ujarnya kepada media, Senin (18/11/24).

Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, yang juga langsung meresmikan SPALD-T tersebut menjelaskan, pembangunan ini merupakan salah satu upaya prioritas dalam penanganan di hulu guna mencegah dampak negatif limbah domestik terhadap kesehatan masyarakat.

“Ini agar masyarakat benar-benar tidak terkontaminasi oleh air buangan sendiri. Ini bagian dari upaya kita untuk mengatasi stunting,” kata Dicky.

Ia menambahkan bahwa SPALD-T yang dibangun di Kelurahan Utama, hasil kolaborasi dengan BRI dan forum ITB 84, diharapkan dapat menjaga kesehatan lingkungan masyarakat secara berkelanjutan.

“Dengan sistem pengelolaan air limbah yang lebih baik, kami optimistis ini akan memberikan dampak positif bagi kesehatan lingkungan di masa depan,” ujarnya.

Dicky juga menyebutkan bahwa Kota Cimahi telah bebas dari praktik BABS, tetapi peningkatan sistem pengelolaan air limbah tetap menjadi fokus utama untuk memperkuat pencapaian ini.

Baca Juga:Ratusan Pemuda Siap Menangkan Sendi Fardiansyah dan Melli Darsa di Pilkada Kota BogorPemkot Bandung Segera Perbaiki Tanggul Sungai Citepus

“Ini adalah bagian dari langkah strategis untuk mengurangi angka stunting di Kota Cimahi,” tandasnya. (Mong)

0 Komentar