Adam dan Adrian: Dua Sahabat yang Menyalakan Harapan untuk Difabel

JABAR EKSPRES – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan, tak semua orang tergerak untuk berbagi. Namun, Adam Santosa dan Adrian Suhendra memilih jalan berbeda. Dua sahabat ini telah menjadi cahaya harapan bagi ratusan anak difabel, yatim piatu, dan keluarga prasejahtera sejak 2018, tanpa menggantungkan bantuan dari pihak manapun.

Keduanya kembali menunjukkan komitmennya dengan menggelar aksi sosial di Jalan Hercules, Cibogo, Kota Bandung pada Sabtu (16/11/2024).

Kegiatan ini berhasil mengumpulkan sekitar 250 orang dari berbagai penjuru, seperti Bandung Timur, Bandung Barat, hingga Cimahi Kota.

Menurut Restu, Humas Penyandang Difabel, program ini telah lama menjadi penopang kebutuhan banyak kaum difabel, meski sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.

“Sasaran kami adalah anak-anak difabel usia sekolah dan yatim piatu dari keluarga tidak mampu. Bantuan yang diberikan meliputi seragam sekolah, alat tulis, dan kebutuhan esensial lainnya,” ungkap Restu.

Sejak pertama kali digagas, aksi sosial ini telah menjangkau lebih dari seribu orang. Bahkan, kegiatan ini sering menjadi lebih dari sekadar pemberian bantuan fisik, melainkan juga ruang untuk layanan kesehatan.

Pengobatan gratis dan harapan baru
Adrian, salah satu pendiri program ini, menjelaskan bahwa kolaborasi dengan Perhimpunan Alumni Dokter Maranatha (PADMA) menambah dimensi penting dalam kegiatan mereka.

“Kami menyediakan layanan konsultasi kesehatan dan pengobatan gratis, termasuk pemberian vitamin untuk anak-anak,” ujar Adrian.

Ia berharap program ini terus berkembang hingga ke pelosok Jawa Barat.

Hal senada diungkapkan Adam, pemilik Javaretro yang juga penggagas kegiatan ini. Menurutnya, meski pandemi sempat membatasi gerak, semangat mereka untuk menjemput bola tetap tak padam.

“Awalnya kami mendatangi komunitas mereka langsung. Namun setelah pandemi, kami kembali membuka pintu di tempat kami agar kegiatan ini tetap berjalan,” jelas Adam.

Harapan yang tak pernah padam bagi penerima manfaat seperti Tuti, aksi ini bukan sekadar bantuan material, melainkan wujud nyata kepedulian yang menyentuh hati.

“Bantuan ini sangat berarti, terutama untuk kebutuhan sekolah anak-anak kami,” ungkapnya penuh syukur.

Dengan komitmen kuat dari Adam, Adrian, dan tim, kegiatan ini bukan hanya sebuah program sosial, tetapi juga simbol harapan bagi mereka yang membutuhkan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan