JABAR EKSPRES – Ketersediaan kebutuhan pangan di Kota Bandung dipastikan terkendali hingga perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menyebut, stok pangan di Kota Bandung selalu dalam keadaan surplus. Namun memang kerap terjadi fluktuasi imbas terpengaruh cuaca hujan.
“Angka toleransi kenaikan itu 15 persen. Jadi sekarang rata-rata kenaikannya baru 0,3 persen sampai 7,2 persen. Walaupun ada kecenderungan naik, masih dikatakan stabil,” kata Gin Gin, Jumat (15/11).
BACA JUGA: Terus Meningkat, DBD di Jabar sentuh 53 Ribu Kasus hingga November 2024
Lewat monitoring yang dilakukan bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Pasar Kosambi, Kota Bandung. Beberapa komoditas pangan mulai alami kenaikan harga.
Bawang merah jadi salah satu komoditi yang alami kenaikan signifikan. Dari yang sebelumnya Rp 30.000 per kilo, kini menjadi Rp 45.000 per kilo. Tak hanya itu, cabai merah pun ikut alami kenaikan menjadi Rp 58.000 perkilo.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa mengatakan, kenaikan harga masih dalam kategori standar yang ditetapkan.
BACA JUGA: Respon Setelah Ditampar Mike Tyson, Jake Paul: Ini Masalah Pribadi Sekarang, Dia Harus Mati!
“Cabai dan bawang memang agak naik, tapi masih sesuai dengan harga acuan yang kita tetapkan. Beberapa waktu lalu bawang rendah sekali, kasihan petani kita. Nah, sekarang harganya sudah lumayan bagus,” katanya.
Diakuinya, stok pangan di Kota Bandung tengah dalam kondisi melimpah, dan mencukupi jelayang perayaan Hari Natal dan Tahun Baru 2025.
“Secara pasokan, stok (pangan di Kota Bandung) bagus sekali. Kenaikan masih dalam koridor standar ketetapan,” pungkasnya. (Dam)