JABAR EKSPRES – Kontroversi mengenai serangkaian lagu viral Qween Fatima yang dianggap melecehkan Islam, serta seruan dari publik untuk melaporkan video tersebut demi menjaga kesucian agama.
Belakangan ini, kontroversi melingkupi platform YouTube setelah sebuah channel bernama “Queen Fatima” mengunggah serangkaian lagu yang diduga melecehkan agama Islam. Lagu-lagu ini, yang mulai populer sebulan terakhir, menuai kecaman dari sejumlah kalangan karena dianggap berisi lirik yang mengandung unsur provokatif terhadap kepercayaan umat Muslim.
Melansir dari youtube @CamimiHadri Seorang pembuat konten di media sosial mengunggah video yang membahas soal ini, meskipun dalam kondisi kurang sehat. Ia menyebutkan bahwa topik tersebut sangat penting dan merasa perlu menyuarakannya meskipun ia kurang fit. Dalam videonya, ia menjelaskan bahwa lagu-lagu dari Queen Fatima ini mencurigakan dan tidak sesuai, terutama karena judul-judulnya yang menyebut nama “Allah” dan “salah” (yang merujuk pada ibadah salat) dengan cara yang dianggap melecehkan.
Tak hanya itu, dari sisi visual, kanal “Queen Fatima” menggunakan foto profil yang tampak tidak biasa dan terkesan provokatif. Sang penyanyi mengenakan hijab namun dengan pakaian yang ketat, sehingga menimbulkan pertanyaan di antara banyak netizen mengenai niat sebenarnya di balik konten tersebut. Menurut pembuat konten, gaya berpakaian tersebut terlihat tidak sesuai dan seolah sengaja untuk mencari perhatian negatif dari publik.
Baca Juga: Modal Rebahan Liat HP Dapat Saldo DANA Gratis Rp320.000 Sampai Akhir Tahun 2024, Ini Caranya!
Yang menarik, masih banyak perdebatan di kalangan netizen terkait keaslian gambar yang ditampilkan oleh sang penyanyi. Beberapa menduga gambar-gambar tersebut dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI), terutama karena penyanyi tidak pernah menunjukkan wajahnya secara langsung. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa mungkin saja ia enggan tampil dan hanya ingin memancing reaksi tanpa mempertaruhkan identitasnya.
Kontroversi semacam ini bukan pertama kali terjadi. Sang pembuat konten bahkan mengingatkan bahwa kasus serupa pernah muncul tahun lalu, di mana seorang influencer membuat konten yang dianggap merendahkan nilai-nilai Islam, seperti menirukan gerakan salat secara tidak pantas dengan pakaian yang ketat. Tren provokasi semacam ini, menurutnya, seolah terus berulang setiap tahun, dan ia merasa perlu untuk menyuarakan penolakan agar publik lebih waspada.