Penyebab dan Cara Islami Mengatasi Rasa Malas

JABAR EKSPRES – Rasa malas atau futur, kerap menghinggapi kaum muslim, bukan hanya malas beribadah, bahkan malas daam hal lain, seperti mengerjakan tugas, mencari nafkah atau melakukan kebaikan lainnya.

Padahal rasa malas merupakan salah satu musuh besar bagi serang muslim. Karena rasa malas bisa menghambat kreatifitas, produktifitas dan mengurangi semangat untuk beribadah.

Karenanya rasa malas harus segera diatasi jika sampai menghinggapi perasaan kaum muslim.

baca juga : Mau Kurus Tapi Malas Gerak? Ini Dia Tips Diet Tanpa harus Olahraga!

dalam islam, rasa malas disebut juga dengan Futur, yakni rasa malas, enggan, dan lamban dalam melakukan kebaikan, yang mana sebelumnya seseorang rajin dan bersemangat melakukannya.

Penyebab Rasa Malas

Dilansir dari laman muslim.or.id, Penyebab munculnya rasa malas atau yang disebut juga dengan penyakit futur, antara lain:

1) Hilangnya keikhlasan,

2) Lemahnya ilmu Syar’i,

3) Kecintaan hati yang besar kepada dunia dan banyak melupakan akhirat,

4) Fitnah (cobaan) berupa istri dan anak,

5) Hidup di tengah masyarakat yang rusak,

6) Berteman dengan orang-orang yang memiliki keinginan yang lemah dalam meraih kebaikan,

7) Melakukan dosa serta memakan makanan yang haram,

8) Tidak mempunyai tujuan yang jelas (baik dalam menuntut ilmu maupun berdakwah),

Baca juga : 10 Tips Ampuh Mengatasi Rasa Malas dan Meningkatkan Produktivitas

9) Lemahnya iman,

10) Menyendiri, dan tidak mau bergabung dengan saudara seiman yang lainnya, saling tolong menolong dalam kebaikan,

11) Lemahnya pendidikan (tarbiyyah) imaniyyah dan seterusnya.

Al-Hasan Al-Bashri, seorang ulama era tabi’in mengatakan,

“Hati itu kadang mati kadang hidup normal. Jika hati sedang mati paksa badan untuk tetap melaksanakan hal-hal yang wajib. Jika hati sedang dalam kondisi hidup normal didik badan untuk melakukan hal-hal yang hukumnya dianjurkan.” (Az-Zuhd karya Imam Ahmad, hlm. 216)

Iman yang ada di hati manusia itu kadang naik kadang turun. Ketika kondisi turun hati seakan-akan mati, tidak ada semangat untuk taat. Dalam kondisi ini upayakan agar tidak sampai meninggalkan kewajiban agama.

Sebaliknya, ketika iman sedang naik sehingga hati itu hidup sempurna manfaatkan sebaik-baiknya dengan memperbanyak amal-amal sunnah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan