Sudah 2 Tahun Beroperasi, Apakah Aplikasi Chevron Benar-benar Aman Bukan Penipuan?

JABAR EKSPRES – Jagad investasi online sedang ramai dengan kembalinya sebuah aplikasi yang dulu perah Booming lalu menghilang, yakni aplikasi Chevron.

Banyak yang menyangka aplikasi ini sudah mati karena sama sekali tidak ada yang menyinggungnya di media sosial, bahkan banyak yang menyangka sudah scam.

Namun ternyata aplikasi ini tetap beroperasi dengan normal dan bahkan sudah berumur sekitar 2 tahun.

Kemunculan aplikasi Chevron seakan membuktikan bahwa ada aplikasi ponzi yang mampu bertahan lama lebih dari setahun.

Baca juga : Terbukti Jangka Panjang, Benarkah Aplikasi Penghasil Uang Chevron Bukan Ponzi?

Selama ini aplikasi ponzi tidak pernah bisa berumur panjang, paling lama bertahan hingga setahun, itupun dengan berbagai rumor yang menerjangnya, hingga akhirnya tumbang.

Namun aplikasi Chevron ini berbeda, diduga tidak mengunakan sistem promosinya yang masiv dan hanya mengandalkan promosi secara offline.

Justru langkah ini yang sepertinya lebih efektif untuk mempertahankan aplikasi tetap aktif meski dengan pengguna yang terbatas namun loyal.

Dilansir dari promosinya di berbagai media sosial, aplikasi ini mengklaim sudah memiliki izin dan legalitas lengkap untuk beroperasi di Indonesia.

Yang membedakan aplikasi ini dengan aplikasi penghasil uang lainnya adalah adanya penggunaan kode otp yang masuk melalui WA atau SMS, sehingga nomer yang dimasukkan untuk mendaftar harus nomer yang masih aktif digunakan.

baca juga : Cara Kerja Aplikasi MutualSukses Bisa Hasilkan Uang Rp420 Ribu Tiap Hari, Dijamin Cair?

Sementara pada aplikasi lain, kadang sembarangan memasukkan nomer juga masih bisa dan sukses mendaftar.

Meski demikian, karena terindikasi ponzi, aplikasi ini tetap tidak direkomendasikan untuk dijadikan sebagai aplikasi investasi, karena beresiko besar terjadinya penipuan.

Dikhawatirkan akan menimbulkan kerugian besar bagi anggotanya jika sampai terjadi scam. Karenanya jangan lagi melakukan deposit pembelian produk atau mengajak orang untuk bergabung diaplikasi ini, karena diprediksi akan dampak buruk dikemudian hari.

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan