JABAR EKSRPRES – Masalah banjir di kawasan Pasar Induk Gedebage dan Jalan Bypass Soekarno Hatta masih menjadi pekerjaan rumah yang sulit diselesaikan. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berupaya menangani permasalahan ini dengan membangun kolam-kolam retensi.
Kepala Dinas Sumber Daya Alam dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi menyampaikan, kolam retensi baru tengah dibangun pada area tersebut. Pengerjaan proyek yang memakan anggaran Rp 16.117.215.912 itu diklaim bakal rampung akhir tahun ini.
“Memang sedang ada pembangunan kolam retensi di bawah sutet (area Pasar Induk Gedebage). Mudah-mudahan akhir Desember bisa beres,” singkat Didi kepada Jabar Ekspres, belum lama ini.
BACA JUGA: Jelang Hari H Pencoblosan, Paslon Dikdik-Bagja Kembali Dapat Dukungan Masyarakat Cimahi
Dirinya memastikan, saat ini pengerjaan kolam retensi masih terus berjalan. Diupayakan rampung guna mengantisipasi banjir lebih parah di kawasan Gedebage. “Sehingga ketika masih musim hujan di bulan Desember, masih berfungsi,” imbuhnya.
Pembangunan kolam retensi dinilai penting, kata Didi, mengingat total genangan wilayah yang berada di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Cinambo masih cukup tinggi. Bahkan hal tersebut mengakibatkan banjir di kawasan Bandung Timur itu sulit diselesaikan.
Kini jumlah total genangan di sekitar DAS Cinambo sebanyak 24 ribu meter kubik. Sementara adapun kolam retensi Gedebage diupayakan dapat menekan hingga kapasitas 7 ribu.
BACA JUGA: Berkolaborasi, TKSK dan PSM Kota Bandung Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting
“Jadi nanti setelah itu beres, masih ada 19.000-an genangan. Kolam retensi itu bukannya tidak efektif, jadi kapasitasnya masih kalah jauh dengan total genangan. Tapi insyaallah berkurang (banjir),” jelas Didi.
Pihaknya mengaku, kendati kolam retensi Gedebage dibangun, upaya untuk menekan angka genangan pun masih belum optimal. Lantas pemkot tengah mencanangkan untuk membangun kembali sejumlah kolam retensi di kawasan tersebut.
“Gedebage masih butuh. Jadi kalau itu beres, kami masih butuh dua kolam lagi berkapasitas 20.000an. Kemudian yang masih banjir juga cibaduyut sekali, tapi sebagian besar (kawasan banjir) relatif beres,” pungkasnya.