JABAR EKSPRES — Banjir masih jadi masalah menahun Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Beberapa upaya dilakukan pemkot guna meminimalisir meluasnya masalah tersebut. Salah satunya melalui percepatan pembangunan kolam retensi.
Kepala Dinas Sumber Daya Alam dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi, menyebutkan bahwa titik rawan banjir yang masih menjadi pekerjaan rumah pihaknya saat ini, yakni Pasar Induk Gedebage.
“Tapi sekarang di situ (Gedebage) lagi pembuatan kolam retensi di bawah sutet, mudah-mudahan akhir Desember bisa beres hingga musim hujan setelah Desember bisa berfungsi kolam retensi tersebut,” sebut Didi saat dikonfirmasi, Rabu (6/11).
BACA JUGA:Program Dokter Rayendra Ini Jadi Favorit Emak-Emak Kota Bogor!
Musim penghujan, menurutnya, membuat beberapa titik di Kota Bandung menjadi rawan banjir. Sebab saat ini volume hujan yang sangat deras. Kendati demikian, kolam retensi pun diklaim hanya bisa mengurangi volume banjir di kawasan tersebut.
“Itu hanya mengurangi, walaupun dari hitungan kami itu masih akan terjadi banjir, karena sekarang itu total genangan sebetulnya efektivitasnya masih ada (genangan),” imbuhnya.
Dia menambahkan, selain kawasan pasar induk Gedebage, pihaknya tengah menyorot pula kawasan rentan yang masih sering terjadi banjir yakni di kawasan Kopo.
BACA JUGA:Perbaikan Rutilahu 2024 Belum Capai Target, DPRD Jabar Sebut Pemprov Kurang Elok!
“Yang masih banjir itu kemarin Cibaduyut, tapi sebagian besar relatif beres, baru sekali kemarin Citarip, kemudian Kopo, Pasir Koja dan Leuwipanjang, itu mungkin yang paling sering terjadi banjir,” tambahnya.
Oleh karena itu, pihaknya rutin membersihkan gorong-gorong di kawasan-kawasan tersebut. Seperti diketahui, Bandung Raya saat ini sedang darurat sampah, tidak menutup kemungkinan sampah tersebut menyumbat gorong-gorong.
“Kita rutin membersihkan, kayak yang penyampahnya paling tinggi itu Citarip sama Cibundul, pagi sore itu kita bersihkan kebetulan disitu juga ada tim jaga rumah pompa, jadi pagi sore itu dilakukan pengangkatan sampah,” pungkasnya.