Perkuat Sinergitas Pengusaha dan Pemerintah, TDA Gelar Dialog Bersama Paslon Wali Kota Bogor

JABAR EKSPRES – Komunitas Tangan Di Atas (TDA) menggelar acara pemaparan gagasan dan dialog aspirasi bersama lima Paslon Wali Kota Bogor di Swiss-Belcourt Hotel Bogor, Rabu (6/11/2024).

Acara tersebut bertujuan untuk menciptakan sinergi antara komunitas pengusaha dengan pemerintah dalam memajukan UMKM Kota Bogor.

Ketua TDA Bogor Raya 7.0, Azfar Reza Muqafa mengatakan bahwa, kehadiran Paslon Cawalkot Bogor dalam acara ini memungkinkan para pengusaha UMKM Kota Bogor. Untuk lebih memahami program-program unggulan yang ditawarkan oleh calon pemimpin tersebut.

“TDA merupakan komunitas pengusaha terbesar di Indonesia dan mereka berharap dapat bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan UMKM Kota Bogor,” ungkapnya saat ditemui Jabar Ekspres di sela-sela kegiatan.

BACA JUGA:Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS Memicu Peningkatan Drastis Harga Bitcoin, Potensi Keuntungan Besar di Pasar Kripto!

Reza menegaskan, bahwa konsep dialog dan kolaborasi antara UMKM dan pemerintah sangat penting untuk menjaga hubungan yang harmonis di Kota Bogor.

Sebagai pengurus TDA, pihaknya berharap agar program-program berkelanjutan dapat diimplementasikan setelah pemilihan nanti. Guna meningkatkan kesejahteraan komunitas pengusaha tersebut.

“Maka dari itu kami mengundang semua Paslon untuk sharing, berdialog bareng teman-teman pengusaha,” jelasnya.

“Total anggota kami yang terdaftar ada 1.200 untuk Kota Bogor. Untuk jenis usahanya macam-macam, mulai segmentasi foundation level awal, level groot bertumbuh dan level korporasi,” imbuh Reza.

BACA JUGA:Promosikan Judi Online, 3 Selebgram Wanita Bogor Ditangkap! 2 di Antaranya Mahasiswi

Sabila Putri Dian, selaku Koordinator acara menambahkan, event ini bertujuan untuk berbagi informasi kepada komunitas pengusaha.

Meskipun hanya tiga Paslon yang hadir dalam acara tersebut, sambung dia, diskusi yang dilakukan mampu memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan UMKM di Kota Bogor.

Dalam diskusi tersebut, para peserta membahas perihal permodalan, program pelatihan, dan kesesuaian keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan UMKM.

“Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah mismatch antara keterampilan yang dimiliki oleh pencari kerja dengan kebutuhan industri UMKM yang tersebar di Kota Bogor,” tutur Sabila.

Diharapkan dengan adanya sinergi antara pemerintah dan komunitas pengusaha, hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang tersedia di Kota Bogor.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan