JABAR EKSPRES – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) termasuk salah satu penyakit dengan penyebaran tertinggi di Indonesia, termasuk di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti ini jika tidak ditangani dengan baik, dapat menimbulkan kematian bagi penderitanya.
Melihat bahaya yang ditimbulkan oleh DBD terhadap kesehatan seseorang dan tingkat penyebaran yang relatif cepat, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Muna berinisiatif untuk terlibat aktif dalam pemberantasan nyamuk DBD. Jajaran pengurus dan anggota PAFI Kabupaten Muna turun ke tengah-tengah masyarakat untuk memberantas penyakit berbahaya ini.
PAFI Kabupaten Muna (pafikabmuna.org) menyadari bahwa sebagai organisasi yang menaungi tenaga ahli dibidang kefarmasian yang notabene merupakan bagian dari bidang kesehatan, maka sudah menjadi tanggung jawab segenap pengurus dan anggota untuk terlibat aktif membantu masyarakat.
Agar usaha pemberantasan penyakit DBD berjalan efektif, PAFI Kabupaten Muna bekerjasama dengan instansi pemerintah, khususnya dinas kesehatan setempat, rumah sakit dan puskesmas, klinik kesehatan, apotek, dokter dan tenaga perawat, tokoh adat dan agama, aparat penegak hukum dan stakeholder lainnya. Keterlibatan banyak pihak sangat dibutuhkan mengingat wilayah penyebaran penyakit ini yang relatif luas.
Upaya pemberantasan penyakit DBD ini dilakukan PAFI Kabupaten Muna dengan melakukan pemeriksaan fisik terhadap masyarakat yang diduga terinfeksi virus dengue. Setelah melihat ciri-ciri awal yang biasa terdapat pada penderita DBD, maka langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pemeriksaan fisik lebih dalam dan juga disertai dengan pemeriksaan darah di laboratorium.
Terhadap warga yang kemudian positif menderita DBD, maka PAFI Kabupaten Muna meminta penderita untuk menjalani istirahat total yang disertai dengan banyak mengkonsumsi cairan. Hal ini karena demam dengan suhu tinggi beresiko menimbulkan dehidrasi atau kekurangan cairan. Sehingga mengkonsumsi cairan dalam jumlah banyak dapat mencegah dehidrasi. Adapun cairan ini dapat diberikan secara oral maupun melalui cairan intravena jika dibutuhkan.
Selain itu, untuk meredakan demam dengan suhu tinggi, maka pasien juga dapat diberikan kompres dan juga pemberian obat penurun panas dan obat antimual. PAFI Kabupaten Muna meminta penderita juga melakukan konsultasi dengan dokter setempat agar pengobatan yang dilakukan berjalan maksimal.