JABAR EKSPRES – Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat Ade Zakir mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada akan potensi bencana hidrometeorologi.
Pasalnya, bencana tersebut bisa mengancam keselamatan jiwa apalagi pada musim peralihan cuaca.
“Saat ini hujan dengan intensitas tinggi, disertai angin kencang terjadi beberapa wilayah di Bandung Raya termasuk Bandung Barat. Hari Kamis lalu ada bencana angin kencang yang melanda Kecamatan Sindangkerta dan Cipongkor tentu ini menjadi peringatan kepada kita sehingga saya mengimbau mari kita siap siaga menghadapi bencana hidrometeorologi,” kata Ade Zakir saat dihubungi, Senin, 4 November 2024.
Selain masyarakat, Ade pun mengingatkan pejabat kewilayahan seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Camat, dan Kepala Desa (Kades) untuk siap siaga menghadapi bencana hidrometeorologi.
BACA JUGA: Menarik Banget Cara Cepat Kaya Tanpa Kerja Kantoran di 2024, Gaji Ratusan Ribu per Hari, Ini Tipsnya
“Untuk para camat di wilayah mari kita siap siaga menghadapi adanya bencana ini lebih baik bersiaga daripada kita tergesa-gesa dalam menangani,” ujarnya.
Berdasarkan data dari BPBD Bandung Barat, dikatakan Ade, pada Kamis (31/11) lalu, ratusan rumah warga di dua kecamatan yakni Sindangkerta dan Cipongkor porak-poranda diterjang angin kencang.
Selain rumah, bencana ini juga mengakibatkan 10 orang luka-luka karena tertimpa reruntuhan bangunan serta pohon tumbang.
“Bencana angin kencang disertai hujan deras ini menyebabkan sebanyak 144 unit rumah rusak. Bencana itu terjadi di dua kecamatan, tujuh desa,” jelasnya.
BACA JUGA: Maksimalkan Peran KIM, Diskominfotik Bandung Barat Gelar Bimtek
Menurut Ade saat ini pihaknya masih menunggu data pasti dari BPBD untuk dilakukan upaya mitigasi. Setelah itu akan diproses untuk memberikan bantuan terhadap korban terdampak dengan sesuai kriteria kerusakan yang dialami.
“Tidak ada korban jiwa cuma yang luka-luka ada 10 orang. Kurang lebih 160 KK dan 618 jiwa yang terdampak,” kata Ade.
Adapun lokasi terdampak bencana angin kencang meliputi Desa Pasir Pogor dengan total kerusakan sebanyak 35 rumah, Desa Puncak Sari 15 rumah, Desa Cikadu 11 rumah, serta Desa Weninggalih 7 rumah. Sedangkan di Kecamatan Cipongkor meliputi Desa Girimukti tercatat 10 rumah rusak dan Desa Cijenuk sebanyak 6 rumah.