JABAREKSPRES – Ratusan anggota Persatuan Islam Istri ( Peristri ) memberikan dukungannya kepada Pasangan Calon ( Paslon ) M. Farhan-Erwin untuk mencapai kemenangan menjadi Wali Kota Bandung.
Ketua Persistri Kota Bandung Eli Salmah mengatakan, dukungan diberikan karena Palon nomer urut 3 ini memiliki visi dab misi serta program kerja yang jelas.
Dalam program yang digagas paslon Farhan-Erwin telah menyentuh segala aspek yang dibutuhkan oleh warga Kota Bandung.
‘’Beberapa program di bidang keagamaan, pendidikan, dan peningkatan ekonomi telah menjadi prioritas program kerja Farhan – Erwin jika jadi Wali Kota Bandung,’’ ujar Eli ketika ditemui dalam kegiatan deklarasi, Sabtu, (03/11/2024)
Menurutnya, seorang pemimpin harus memberikan tauladan kepada bawahannya. Menjadi Wali Kota memiliki tanggung jawab besar untuk seluruh warga Kota Bandung.
Salah satu yang paling menarik anggota peristri adalah komitmen paslon Farhan – Erwin yang ingin memberantas perdagangan miras dan obat-obatan terlarang di Kota Bandung.
Selain itu, pasangan nomer urut 03 ini berjanji akan memberikan perhatian lebih terhadap keberadaan pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan memberikan insentif kepada para pengajar.
‘’Kami di sini banyak yang menjadi pengajar PAUD dan niat ini sangat mulia,” ujar Eli.
Untuk itu, sebagai tindak lanjut dukungan ini, seluruh anggota Peristri akan berpartisipasi turut sebagai tim pemenangan dengan ikut menyosialisasikan program Farhan – Erwin.
Meski begitu, dukungan yang diberikan tersebut bukan atas nama lembaga, tetapi sebagian besar anggota siap memberikan dukungan secara pribadi.
Mendengar dukungan yang diberikan oleh Peristri, Farhan mengaku sangat mengapresiasi. Dukungan tersebut akan diwujudkan dengan kerja sama untuk membangun Kota Bandung lebih baik.
Menurut Farhan, keberadaa PAUD akan diberikan perhatian. Sebab, melalui pendidikan anak usia dini ini karakter anak akan terbentuk dari massa anak-anak.
Peran guru Paud sangat penting. Sehingga, sudah sewajarnya diberikan perhatian lebih dengan memberikan apresiasi berupa insentif.
Pembentukan karakter dengan pendidikan keagamaan sangat penting sejak usia dini. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya pergeseran moral.
“Makanya dimulai dari PAUD, karena terbukti di usia emas ini otaknya terbuka untuk nilai- nikai kebaikan dan kebenaran,” tutup Farhan. (yan).