JABAR EKSPRES – Menghadapi risiko potensi bencana di wilayah-wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, diperlukan pelatihan mitigasi bagi masyarakat dalam merespons situasi darurat.
BPBD Kota Cimahi terus mengintensifkan pelatihan mitigasi, respons, dan pemulihan bencana, seperti gempa bumi, banjir, longsor, hingga kebakaran.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Cimahi, Deny Supriatna, menekankan pentingnya pelatihan semacam ini untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana dan merespons secara efektif.
BACA JUGA: BRI Dukung Peningkatan Layanan Lapas Perempuan Martapura dengan Adopsi Teknologi Modern
“Kami terus mengupayakan peningkatan kapasitas Kelurahan Tangguh Bencana (Katana) di beberapa kelurahan seperti Cibabat, Cigugur Tengah, dan Cimahi untuk mengukur kesiapan mereka dalam menghadapi bencana,” ujar Deny saat dihubungi, Sabtu (2/11/24).
Menurutnya, langkah-langkah utama dalam program pengurangan risiko bencana meliputi pelatihan masyarakat, pembuatan peta risiko bencana lokal, simulasi evakuasi, serta pembangunan infrastruktur yang mendukung penanganan darurat.
Deny menambahkan, kelurahan yang telah mencapai status tangguh bencana biasanya memiliki kelompok masyarakat yang aktif dalam pengurangan risiko dan bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti BPBD, PMI, dan organisasi lain yang berfokus pada manajemen risiko bencana.
BACA JUGA: Tingkatkan Kualitas Layanan Publik, BRI dan Ombudsman Republik Indonesia Gelar Sosialisasi
“Penanggulangan bencana terbagi menjadi tiga tahap, pra-bencana, saat kejadian, dan pasca-kejadian. Kesiapan setiap kelurahan dalam tiap tahap ini akan dievaluasi,” lanjutnya.
Indikator utama ketangguhan bencana, menurut Deny, adalah kajian risiko yang mencakup identifikasi potensi ancaman bencana, jalur evakuasi, dan rencana penanggulangan di setiap kelurahan.
“Setiap wilayah perlu memetakan potensi ancaman dan menyusun rencana evakuasi yang jelas,” tambahnya.
BACA JUGA: Pengerjaan Sortir Surat Suara Pilkada Tidak Ada Surat Cadangan, KPU Lakukan Pengawasan Ketat
Setelah program ini diimplementasikan, kelurahan akan dievaluasi dan diklasifikasikan dalam tingkatan ketangguhan bencana, seperti Pratama, Madya, atau Utama.
“BPBD Cimahi akan menilai kelurahan berdasarkan kemampuan mereka dalam tahap pra-bencana, sehingga dapat diketahui tingkat ketangguhan masing-masing,” jelas Deny.
Ia juga menekankan pentingnya sarana prasarana, seperti Puskesmas, dalam penilaian ketangguhan bencana.